KLATEN – Kesuksesan Desa Wisata Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten Jawa Tengah tak henti-hentinya menjadi sorotan publik. Betapa tidak, keberadaan Desa wisata umbul Ponggok itu mampu merogoh kocek hingga Rp16 miliar per tahunnya. Alhasil, desa tersebut dijuluki salah satu desa terkaya di Indonesia.
Selain dikenal desa terkaya, pemuda Desa Ponggok terus berinovasi dalam pemanfaatan teknologi informasi. Tak ragu jika saat ini Desa Ponggok resmi dinobatkan menjadi desa pintar atau menjadi smart village yang kian canggih.
Saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Kepala Desa Ponggok Junaidi Mulyono mengajak para remaja di desanya untuk memamerkan aplikasi terbaru bernama desa pintar. Melalui aplikasi tersebut, disajikan sejumlah data mengenai desa yang sangat lengkap.
“Di era digitalisasi ini, desa jangan sampai ketinggalan. Maka kami ingin menggunakan kemajuan IT ini untuk mendukung pengembangan desa,” kata Junaidi saat bertemu Ganjar, di Ruang Kerja Gubernur.
Junaidi menerangkan, aplikasi Desa Pintar milik Desa Ponggok memuat berbagai hal. Seperti, informasi tentang peta desa, masyarakat, kebijakan, pembangunan-pembangunan, BUMDes, penggunaan dana desa dan informasi lainnya.
“Termasuk ada wisata, potensi desa, pelayanan publik dan semua bentuk informasi lain yang ada di desa. Semua disajikan dalam satu aplikasi yang dapat diunduh di google playstore karena sudah berbasis android,” jelasnya.
Di samping menyajikan sejumlah informasi, aplikasi Desa Pintar lanjut dia juga berisi data-data yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan desa.
“Harapannya dengan data yang tersusun rapi, maka semua program dapat berjalan dengan lancar. Hal ini juga sesuai dengan Nawacita Pak Presiden Joko Widodo,” beber Junaidi.
Sebagai informasi, Desa Ponggok merupakan desa dengan penduduk sebanyak 2.300 orang. Desa tersebut menjadi desa terkaya karena memiliki APBDes sebesar Rp4,2 miliar pada 2018 lalu.
Adapun Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa mencapai Rp1,7 miliar. Dan pendapatan beberapa tempat wisata serta unit bisnis yang dikelola BUMDes pada 2018 mencapai Rp16 miliar.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kagum dan bangga dengan warga Desa Ponggok. Menurutnya, Ponggok merupakan desa yang sangat mandiri dan terbukti sukses dalam pengelolaan potensi desanya.
“Ponggok itu bisa diibaratkan sebagai berliannya desa di Indonesia. Ponggok dengan segala kelebihannya, mampu terus berinovasi. Ini sangat membanggakan khususnya bagi Jawa Tengah,” kata dia.
Terkait aplikasi Desa Pintar, Ganjar mendukung penerapan teknologi informasi untuk kemajuan di desa tersebut. Ia berharap, nantinya akan banyak desa-desa lain yang meniru kesuksesan Desa Ponggok sebagai lokomotif pembangunan desa.
“Ini keren. Desa saja bisa secanggih ini, informasinya terbuka lebar, sudah pintar betul desanya. Saya bayangkan kalau setiap desa buat seperti ini, akan membantu sekali bagi provinsi. Ini mudah-mudahan menjadi contoh bagi desa lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Danu
Editor: Rizal