JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan Desa wisata yang menerima penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Beberapa desa tersebut memiliki tiga penghargaan dengan kriteria yang berbeda-beda, rekor Muri dari ADWI 2022 tersebut diantaranya:
1.Desa Wisata Pariangan Tanah Datar, Sumatera Barat
Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar terletak di Sumatera Barat dengan kategori Rekor Muri sebagai desa wisata pertama dengan batik beraroma kopi. Lokasi desa ini berjarak sekitar 95 kilometer dari utara Kota Padang dan 35 kilometer dari Kota Bukittinggi dengan ketinggian mencapai sekitar 500-700 meter di atas permukaan laut membuat udara di Nagari Pariangan begitu sejuk.
“Telah pecah Rekor Muri, telah diserahkan kepada Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar, Sumatera Barat sebagai Desa wisata pertama dengan batik beraroma kopi. Jadi kalau pakai baju batiknya, aroma kopinya tercium dan jadi desa wisata pertama yang memiliki pewarna batik alami dari limbah kopi di Indonesia,” kata Sandiaga di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
2. Desa Aeng Tong-tong
Desa Aeng Tong-tong terletak di Sumenep Jawa Timur mendapat anugerah Rekor Muri sebagai desa dengan empu keris terbanyak berjumlah 446 orang, yang mana 46 diantaranya adalah empu perempuan.
“Muri pecah rekor dan dianugerahkan kepada Desa Aeng Tong-tong sebagai Desa wisata dengan empu keris terbanyak, ada 446 empu, 46 diantaranya empu perempuan,” ujar Sandiaga.
Desa ini juga telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Desa wisata empu keris terbanyak di dunia pada tahun 2014. Dan keris menjadi ikon dari Kabupaten Sumenep.
3. Desa Wisata Ngilngof, Maluku Tenggara
Desa Wisata Ngilngof terletak di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, juga mendapat Rekor Muri berkat Pantai Ngurbloat sebagai pasir pantai putih terhalus. Selain itu pantai ini juga memiliki Danau Ablel dengan beragam ikan yang dimiliki serta terdapat tempat peribadatan Gereja Santa Maria Ngilngof yang menghadap ke Pantai Ngurtafur.
Penulis: Alfan
Editor: Soleha.tn