Desa Manisharjo Manfaatkan Potensi Jeruk Jadi Sabun Cuci

Proses produksi sring yang dilakukan kelompok shg manis mandiri Desa Manisharjo Sumber: undip.ac.id
Proses produksi sring yang dilakukan kelompok shg manis mandiri Desa Manisharjo Sumber: undip.ac.id

SUKOHARJO – Self Help Group (SHG) Manis Mandiri Desa Manisharjo didampingi mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro (Undip) berinovasi membuat sabun cuci piring dengan memanfaatkan jeruk sebagai bahan dasarnya. Produksi dan pemasaran sabun cuci piring yang diberi nama “SRINGS” adalah upaya peningkatan perekonomian warga setempat.

 

 

Self Help Group (SHG) Manis Mandiri merupakan kelompok penyandang disabilitas yang berada di Desa Manisharjo yang sebelumnya pernah dibekali pelatihan pembuatan keripik jamur, bayam, dan lain sejenisnya. Undip hadir melalui program Kuliah Kerja Nyata untuk melanjutkan pelatihan dan pendampingan agar warga menjadi mandiri dan kreatif.

 

 

Mahasiswa KKN Undip membekali kelompok SHG Manis Mandiri dengan pengetahuan tentang proses produksi hingga pemasaran produk “SRINGS”. Saat ini ratusan botol sabun cuci “SRINGS” sudah terjual di wilayah Sukoharjo dan Semarang karena harganya yang relatif murah serta dibarengi promosi yang masif ke berbagai tempat di Desa Manisharjo, Dinas-dinas dan Instansi di Kabupaten Sukoharjo dan Semarang.

 

 

Maryanto, selaku pendamping SHG Manis Mandiri menyebutkan meski dengan keterbatasan fisik warga yang tergabung dalam SHG Manis Mandiri memiliki semangat yang tinggi dalam berwirausaha. Ia menambahkan, inovasi ini bisa dikembangkan lebih lanjut apabila mendapat atensi dari Kepala Desa dan dukungan pemasaran ke Dinas/ Instansi Pemerintah, Akademisi serta bantuan Media.

 

 

Kepala Desa Manisharjo, Retno Wahyudi menyampaikan embrio ekonomi kreatif desa Manisharjo, adalah agrowisata kebun buah. Retno berharap inovasi ini bisa bermanfaat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Manisharjo.

 

 

“Untuk sementara  pemanfaatan buah jeruk nipis dan daun pandan sebagai sabun pencuci piring merk “SRING” yang dikerjakan oleh warga yang memiliki kebutuhan khusus. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan produk yang lebih alami dan memasarkan produknya agar lebih berkembang ke masyarakat luas,” pungkas Retno.

 

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *