JAKARTA – Ridwan Kamil menyampaikan percepatan pembangunan di pedesaan adalah kunci penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didorong Sustainable Development Goals (SDGs) Desa menjadi arah kebijakan pembangunan desa hingga 2030.
“Alhamdulillah, hari ini sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jawa Barat yang kita capai melalui program GERBANG DESA (Gerakan Membangun Desa) untuk mencapai ‘zeroing underdeveloped village’ di provinsi kami,” ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Dalam Kuliah di Multipurpose Hall, Sampoerna University, Jakarta Selatan. Rabu, (12/3/2023).
Ia juga memaparkan bahwa 60% industri yang berada di Jawa Barat memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Selain itu, sektor pertanian juga memiliki pengaruh dalam penyerapan tenaga kerja.
“Dalam struktur perekonomian di Jawa Barat, sektor industri memiliki kontribusi terbesar dan menduduki peringkat pertama, disusul oleh sektor pertanian. Hal ini menjadi kekuatan bagi Jawa Barat untuk menyerap tenaga kerja guna kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat,” ujarnya.
Meningkatkan penghidupan 50 juta penduduk dari 5.312 desa yang tercatat di Provinsi Jawa barat merupakan tujuan besar program dari Pemprov Jabar. Terlebih, 39,8 juta merupakan populasi yang tinggal di desa.
Dari data tersebut, kesenjangan terbesar Pemerintah Jawa Barat sadari terletak pada pembangunan desa. Namun, selama lima tahun pemerintahan Ridwan Kamil sebagai gubernur, berbagai upaya dan anggaran signifikan telah dialihkan ke desa untuk menjembatani kesenjangan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat.
Dalam pendapat lain, President of Sampoerna University, Marshall Schott menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan kolaborasi strategis bagi Sampoerna University guna meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya membangun Indonesia dari desa.
“Program ini bertujuan untuk melibatkan serta mendukung beberapa talenta terbaik Indonesia untuk mengatasi masalah yang sangat penting bagi kita semua. Melalui penelitian dan forum publik, kami tahu bahwa Fellowship ini akan berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk dialog dan solusi lebih lanjut di ruang publik,” pungkasnya.
Penulis: Alfan
Editor: Soleha.tn