Gus Halim: Dengan SDGs Desa, Program TEKAD Akan Berhasil Maksimal

Foto: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, didampingi istri Lilik Umi Nashriyah usai membuka Workshop Nasional Program TEKAD 2023 di Trans Resort Bali, Rabu (12/04/2023). Sumber Foto: Humas Kemendes PDTT.
Foto: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, didampingi istri Lilik Umi Nashriyah usai membuka Workshop Nasional Program TEKAD 2023 di Trans Resort Bali, Rabu (12/04/2023). Sumber Foto: Humas Kemendes PDTT.

DENPASAR- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menegaskan pelaksanaan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) harus selalu berdasarkan pada data mikro berbasis SDGS Desa yang dimiliki desa dan dimutakhirkan desa.

 

Dengan demikian program yang dilaksanakan akan tepat sasaran, tepat manfaat dan berkontribusi signifikan untuk kesejahteraan masyarakat desa serta peningkatan ekonomi inklusif desa.

 

“Kalau semua basis kerja kita didasarkan pada data mikro, maka saya yakin apa yang menjadi target capaian kita pasti akan berhasil. Kenapa karena pasti dijamin kegiatan kita tepat sasaran karena basis datanya basis data mikro. Dan itu hanya ada di level desa,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim ini saat membuka Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad di Bali, Rabu (13/04/2023).

 

Untuk itu, lanjut Gus Halim, implementasi program TEKAD harus memanfaatkan berbagai rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai analisis data yang berbasis pada 18 goals dalam SDGs Desa.

 

“Kita punya data yang sangat rigid pada level mikro. Siapa, dimana, berapa jumlah warganya, kondisi tingkat kemiskinannya bagaimana. Maka dengan data itu langkah-langkah yang kita ambil dan treatment yang kita berikan pasti tepat karena sesuai dengan permasalahan. Itulah yang selalu saya gaungkan di mana-mana,”katanya.

 

Selain itu, kata Gus Halim sangat diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik, antara kader kampung program ini dengan pendamping desa di lapangan. Tujuannya agar program TEKAD berkontribusi maksimal untuk kalangan penerima manfaat, pemangku kepentingan, hingga masyarakat luas secara umum.

 

Terakhir, Gus Halim juga berpesan kepada seluruh peserta workshop agar mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya. Ia juga meminta agar segala hasil dan rekomendasi dari workshop ini dapat segera ditindaklanjuti di lapangan.

 

“Jangan terlalu banyak teori yang penting action. Teori saja tanpa action nggak ada gunanya. Action saja tanpa teori tidak punya arah. Karena itu hari ini kita bikin rencana kerja yang bagus enggak usah banyak-banyak nggak usah panjang-panjang yang penting kemudian diimplementasikan dan sekali lagi saya akan mengawal langsung implementasi itu. Dalam setiap tahapan saya akan hadir Apakah di Papua di Nusa Tenggara Timur di Maluku atau di Maluku Utara,”ungkapnya.

 

Workshop Program TEKAD dihadiri pelaksana Program tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan pihak terkait lainnya, meliputi Gubernur dari Lokus Program TEKAD; Bupati dari Lokus Program TEKAD di Wilayah Papua; Kepala Dinas PMK Provinsi; Kepala Dinas PMK, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perikanan, dan Kepala Bappeda Kabupaten dari Lokus Program TEKAD di Wilayah Papua; Camat dari Lokus Program TEKAD di Wilayah Papua.

 

Kegiatan Workshop telah dilakukan dalam dua tahapan. Yang pertama di gelar di Makassar khusus untuk Provinsi Maluku Maluku Utara dan NTT. kemudian yang di gelar di Bali khusus untuk Tanah Papua.

 

Penulis: Ani

Editor: Rezza

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *