Kolom Desa

Desa Wisata Taraju, Kawinkan Wisata Alam dengan Atraksi Budaya dan Edukasi

Kunjungan Kemenparekraf, Sandiaga Uno di Desa Wisata Taraju. Sumber: Pokdarwis Taraju

TASIKMALAYA Desa Wisata Taraju terletak di bagian barat Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Berada di ketinggian 900 M di atas permukaan laut, Desa Wisata Taraju memiliki panorama alam yang masih asri dan bebas polusi. Seperti hamparan kebun teh dan kopi, persawahan terasering, aliran sungai, dan juga air terjun.

 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Taraju, Tony Senjaya mengatakan bahwa mayoritas mata pencaharian masyarakat Taraju adalah bertani, berkebun, sebagian lagi berdagang. Selain itu, kini masyarakat setempat juga menjadi pelaku wisata atas beberapa destinasi yang ada. 

 

Di Desa Wisata Taraju, banyak tradisi yang masih dilestarikan, yakni seperti seni Kuda Lumping, Degung, Kecapi Suling, Reog dan lainnya. Tradisi inilah yang menjadi nilai khusus untuk mendatangkan pengunjung. 

 

“Desa Wisata Taraju, selain menawarkan pemandangan alam, kami juga punya keunggulan budaya dan berbagai produk kearifan lokal yang sering ditampilkan seperti Kuda Lumping, Degung (kesenian Sunda), Kecapi Suling, Reog, kesenian Rebana dan Dugkol,” jelasnya.

 

Kearifal lokal Desa Wisata Taraju, Kesenian Dugkol. Sumber: Pokdarwis Taraju
Kearifal lokal Desa Wisata Taraju, Kesenian Dugkol. Sumber: Pokdarwis Taraju

 

Penghargaan Desa Wisata Taraju

 

Mengutip di laman resmi Jejaring Desa Wisata, sejak februari 2023, Desa Wisata Taraju terklasifikasi sebagai Desa Wisata berpredikat Maju. Setelah sebelumnya berpredikat Desa Wisata “Berkembang’ di tahun 2022.

 

Desa Wisata Taraju juga telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai event, baik regional maupun nasional. Penghargaan terbaru adalah Desa Wisata Taraju Kecamatan Taraju masuk 75 besar Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2023. Desa Taraju mampu bersaing dengan 4.573 desa lainnya se-Indonesia. 

 

Selain itu, Desa Wisata Taraju pernah menjadi Juara 1 Desa Wisata Kategori Pengelolaan  yang diadakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat pada tahun 2022.

 

Hamparan kebun teh dan pegunungan Desa Wisata Taraju. Sumber: Pokdarwis Taraju

 

Wisata Khas Desa Taraju

 

Selain memiliki wisata alam yang memukau dan otentik, para wisatawan juga dapat menikmati atraksi budaya dan mengikuti wisata edukasi yang diadakan oleh pengelola. 

 

Para wisatawan juga dapat merasakan kuliner tradisional Taraju hasil olahan para pelaku UMKM, seperti Sate Ciranti, Nasi Timbel dan Nasi Liwet. Desa wisata Taraju juga menyajikan paket-paket wisata lainnya, seperti wisata edukasi seperti petik teh dan petik kopi.

 

Menurut Tony Senjaya, aktivitas memetik teh di Desa Taraju bukan hanya sekedar kegiatan biasa, tapi juga sudah menjadi sebuah budaya. Sebab, kebun teh di Taraju memiliki nilai sejarah yang kental yakni merupakan warisan dari zaman penjajahan Belanda.

 

“Diadakanya wisata edukasi ini bertujuan agar supaya masyarakat Taraju maupun wisatawan tau proses dari awal petik sampai menjadi kemasan,” jelasnya.

 

Sementara itu, Desa Taraju juga memiliki perkebunan kopi yang cukup luas. Adapun jenis kopi yang dapat tumbuh di wilayah Desa Taraju  yaitu Kopi Robusta dan Arabika. Setidaknya terdapat 100 lebih petani berbudidaya tumbuhan Kopi dan ada sekitar 30 hektar lahan yang telah ditanami kopi.

 

“Kopi yang menjadi jagoan dan khas  Taraju yaitu Kopi Arabika dan sudah mengikuti beberapa event dan acara-acara pameran tingkat Kabupaten, Priangan Timur maupun Nasional, dan telah dikenal oleh para pengunjung yang datang secara langsung maupun melalui media,” ujar Tony.

 

Wisatawan berkunjung dan mengikuti proses edukasi komoditas khas Desa Wisata Taraju, Kopi. Sumber: Pokdarwis Taraju

 

Atraksi Budaya dan Kearifan Lokal Desa Wisata Taraju

  1.  
  2. 1. Terbang Sejak
  3.  

Terbang Sejak merupakan kesenian karuhun atau leluhur yang beranggotakan beberapa orang berpakaian serba hitam khas Sunda (pangsi). Permainan kesenian ini diiringi dengan instrumen musik tradisional seperti rebana dan dog-dog. Menggunakan obor sebagai sumber penerangan juga sekaligus sebagai simbol bahwa hidup tujuannya adalah penerang dari kegelapan.

 

Berisikan lantunan sholawat, pujian kepada Tuhan dan nasehat dari leluhur dengan iringan khas musiknya. Atraksi ini biasanya akan ditampilkan pada saat perayaan Khitanan, Pernikahan, syukuran dan sebagai hiburan malam bagi wisatawan yang berkunjung. Setelah  pertunjukan inti selesai, biasanya wisatawan dilibatkan dan ikut menari dalam area bahkan diajarkan bagaimana memainkan rebana. 

 

  1. 2. Kuda Lumping
  2.  

Atraksi budaya Kuda Lumping di Desa Taraju mulai didirikan tahun 1995. Salah satu keunikan kuda lumping di Desa Taraju adalah penunggang Kuda Lumping harus memenuhi syarat mengingat atraksi ini memerlukan keberanian, mental dan kemampuan yang mumpuni.

 

Sebelumnya, para penunggang harus menjalani ritual khusus dan diberikan mantra oleh sesepuh kampung setempat dengan tujuan supaya diselamatkan dari awal sampai akhir atraksi. Hal itu dikarenakan dalam pagelaran tersebut pemeran kuda lumping melakukan hal-hal aneh diluar kebiasaan orang normal.

 

Seperti memakan kepala kambing atau domba secara mentah, memakan gabah padi yang keras dan runcing, rumput dan daun-daunan yang lainnya, sehingga si penunggang tersebut seolah-olah sebagai kuda sungguhan yang dimasuki oleh roh-roh leluhur.

 

  1. 3. Pagelaran Seni Degung
  2.  

Degung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil pengembangan masyarakat sunda dari pengaruh Gamelan Jawa (Mataram). Masyarakat Desa Wisata Taraju kerap mengadakan pagelaran seni Degung di acara-acara keagamaan.

 

Jaap Kunst yang mendata gamelan di seluruh Pulau Jawa dalam bukunya Toonkunst van Java (1934) mencatat bahwa degung terdapat di Bandung (5 perangkat), Sumedang (3 perangkat), Cianjur (1 perangkat), Ciamis (1 perangkat), Kasepuhan (1 perangkat), Kanoman (1 perangkat), Darmaraja (1 perangkat), Banjar (1 perangkat), dan Singaparna (1 perangkat).

 

Atraksi Budaya Kuda Lumping Desa Wisata Taraju. Sumber: Pokdarwis Taraju

 

Rute Menuju Desa Wisata Teraju 

 

Wisatawan yang hendak berkunjung ke Desa Taraju dapat menggunakan transportasi umum atau pribadi. Para wisatawan dapat menempuh perjalanan selama 2 jam 30 menit dari pusat kota Tasikmalaya. 

 

Trafik Pengunjung Desa Wisata Taraju


Trafik pengunjung Desa Wisata Taraju mengalami kenaikan secara signifikan dalam data triwulan terakhir yang didapat dari tim Pokdarwis. Meskipun Triwulan sebelumnya mengalami fluktuasi, namun dari data yang dilaporkan, Desa Wisata Taraju menjadi objek wisata yang cukup ramai dan banyak dijadikan referensi destinasi oleh wisatawan. 

Exit mobile version