MANGGARAI BARAT – Anggota DPRD Manggarai Barat, Vitus Usu meminta pengelola homestay di Desa Wisata Liang Ndara agar menyuguhkan pelayanan menarik berbasis kearifan lokal terhadap wisatawan. Dengan begitu, wisatawan akan merasa nyaman untuk tinggal, hingga membuatnya ingin menginap lebih lama.
“Pendekatan kepada tamu yang menginap di homestay Desa Wisata beda dengan di hotel. Tuan rumah harus ramah, interaktif, dan aktif, karena tamu pasti ingin mencari tahu soal kebiasaan, kultur, dan tempat wisata di desa tersebut,” ujar Vitus Usu, saat di desa wisata Liang Ndara, Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada Jumat (7/4/2023).
Menurut Vitus Usu, kehadiran homestay akan terus didukung mengingat di sejumlah Desa Wisata belum memiliki hotel. Sehingga tata kelola homestay yang baik dapat menjadi sarana akomodasi di Desa Wisata.
Vitus mengatakan bahwa homestay juga menjadikan sarana edukasi bagi wisatawan untuk belajar tentang kearifan lokal, dan pengenalan budaya masyarakat setempat.
Ia menegaskan, Pemerintah Desa di Desa Wisata agar mampu menggerakkan dan memberdayakan homestay berbasis masyarakat.
“Masyarakat harus bisa menjaga kelangsungan objek wisata, serta bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan akses yang mendukung daya tarik potensi wisata,” ungkapnya.
Virus Usu berharap, pengelolaan homestay melalui BUMDes memiliki peran mengatur penempatan kamar para wisatawan. Di samping itu, aspek pemasaran yang jitu akan meningkatkan jumlah pengunjung ke desa wisata, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Disamping itu BUMDes juga harus berperan aktif sebagai wadah pemasaran dan promosi agar dampak di sektor perekonomian di desa semakin berkembang. Sehingga membawa kemajuan dan kemandirian bagi masyarakat Desa Wisata itu sendiri,” jelasnya.
Senada dengan Vitus, sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut telah resmi menggandeng agen perjalanan wisata (travel agent). Upaya tersebut dalam rangka untuk memasukkan desa wisata dalam paket penjualan perjalanan wisata sebagai bentuk promosi wisata daerah.
“Kami sudah libatkan agen perjalanan seperti ASITA, HPI, agar memasukkan Desa Wisata Loha dan Coal dalam paket wisata untuk dipasarkan,” pungkasnya.
Penulis : Danu
Editor : Rizal