Desa Pasir Siap Siaga Hadapi Bencana

Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa harus mempersiapkan berbagai instrumen untuk tanggap terhadap bencana. Desa Pasir merupakan salah satu Desa yang sudah melaksanakan beberapa program untuk menghadapi bencana. Dengan berbagai program, baik yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dan infrastruktur yang ada, Desa Pasir dinyatakan siap 100% untuk melakukan penanganan bencana.
Ilustrasi Bencana Banjir. SUmber: freepik.com
Ilustrasi Bencana Banjir. SUmber: freepik.com

MEMPAWAH- Bencana menjadi salah satu yang harus dihadapi Desa. Tidak terkecuali dengan Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Mengingat Kecamatan ini merupakan daerah yang berpotensi mengalami bencana, seperti banjir dan kebakaran hutan.

 

Kondisi geologis Mempawah Hilir yang merupakan dataran rendah (dengan kemiringan lereng 0-8%) dan sebagian besar Desa yang ada merupakan daerah pesisir, mengakibatkan daerah yang ada relatif rawan mengalami bencana seperti banjir. Bencana banjir sendiri terjadi akibat curah hujan yang tinggi maupun air kiriman dari daerah hulu. Hal ini yang mengakibatkan sungai yang ada tidak mampu menampung debit air dan masuk ke pemukiman masyarakat.

 

Berdasarkan penelitian dari Ramadhan dkk (2022) mereka memetakan potensi kerawanan banjir pada Kelurahan dan Desa yang ada di Kecamatan Mempawah Hilir. 

 

Mengingat Desa Pasir merupakan daerah yang dikategorikan rawan bencana banjir dengan luas wilayah 2.139 ha dengan kategori rawan dan 393 ha dikategorikan sangat rawan menjadi masalah bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah dan juga di daerah pinggiran sungai. Oleh sebab itu, perlu adanya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir untuk meminimalisir kerugian maupun dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir. 

 

Namun dengan demikian, berdasarkan Skor SDGs Desa Goals 13 (Desa Tanggap Perubahan Iklim) Desa Pasir memiliki skor 100%, menandakan penanganan atau mitigasi bencana mencakup 100% terhadap peluang kebencanaan tiap RT. Sehingga peluang dari 20 RT yang ada di Desa Pasir sudah 100% siap untuk menghadapi tanggap bencana.

 

Sesuai dengan pendataan yang sudah dilakukan, ada beberapa program yang direkomendasikan, diantaranya : Sosialisasi tentang Bencana di Desa, Sosialisasi tentang Bencana di Desa, Sosialisasi tentang Bencana di Desa, Pembuatan Jalur Evakuasi bencana Desa, Pengadaan Sarana tanggap darurat Desa, dan Penghijauan Jalan lingkungan, FASOS, FASUM dan Pekarangan. 

 

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kesiapsiagaan Bencana

Ramadhan dkk (2022) menyatakan jika 53 persen masyarakat sudah sangat siap dalam kesiapsiagaan bencana. Hal ini bisa disebabkan karena masyarakat sudah pernah mengalami bencana yang cukup besar. Pada tahun 2021 ada sekitar 5 Dusun di Desa Pasir yang mengalami banjir dan menyebabkan 1.124 kepala keluarga (kk) atau 4.419 jiwa terdampak banjir.

 

Restorasi Gambut

 

Bukan hanya penanganan banjir yang menjadi fokus Pemerintah Desa Pasir, mengingat Desa ini juga berada di pesisir maka hal yang dilakukan diantaranya merestorasi mangrove untuk mencegah bencana abrasi dan banjir rob. Pada tahun 2021, bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta Pemerintah Daerah, Desa Pasir melakukan rehabilitasi mangrove.

Kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Desa Pasir. Sumber: brgm.go.id
  Kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Desa Pasir. Sumber: brgm.go.id

Kegiatan rehabilitasi mangrove dilakukan pada lahan seluas 7 ha dengan jumlah bibit 400 batang/rumpun, dengan total 70000 batang jenis Rhizopora. Bukan hanya melakukan penanaman saja, namun Desa Pasir melalui Kelompok Usaha Bersama Penghijauan membuat jenis rhizophora. 

 

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut -KKP, Pamuji Lestari juga menyampaikan jika mangrove dapat memiliki manfaat

 

“Adanya mangrove sangat penting sebagai penyerap karbon. Mangrove juga dapat menjaga ekosistem pesisir, ekosistem pulau kecil, ekosistem pantai serta mencegah abrasi”. imbuhnya

 

Pamuji juga menambahkan jika adanya mangrove menambah wilayah pantai 

 

“Penanaman mangrove di Desa Pasir ini juga menambah pantai di wilayah pantai 5-7 meter, tambahan wilayah pantai ini sangat penting untuk mencegah abrasi dan membuka kesempatan untuk melakukan kegiatan yang dapat mendukung ekonomi biru. Keberhasilan mangrove tidak hanya sekedar ditanam, tetapi juga dikembangkan menjadi wisata bahari”. tandasnya.

 

Seperti yang disampaikan diatas, rehabilitasi mangrove yang dilakukan di Desa Pasir bukan hanya bertujuan untuk menjaga dari bencana seperti abrasi, namun juga untuk dikembangkan menjadi daerah wisata serta mengembangkan produk-produk yang berasal dari mangrove.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *