BOYOLALI – Tenaga Pendamping Profesional (TPP) pusat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kunjungan ke Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali untuk memantau sejauh mana program digitalisasi desa berjalan di daerah tersebut. Selain memantau program digitalisasi desa juga dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD).
“Kami mengunjungi beberapa desa di Boyolali untuk melihat langsung implementasi dari program P3PD seperti apa. Kami ingin melihat bagaimana desa menunjang digitalisasi masyarakat,” terang Anggota TTP Pusat Kemendes PDTT, Wahyu Hananto, Selasa (4/4/2023).
Wahyu menambahkan program P3PD yang dikawal beberapa kementerian dan lembaga bisa membawa perubahan sistem pembinaan dan pengawasan. Selain itu juga bisa meningkatkan kapasitas yang efisien berbasis big data menggunakan teknologi digital.
Wahyu menilai, digitalisasi desa di Desa Banyuanyar mampu dikembangkan dengan baik dengan dibantu Pendamping desa. Selain itu, pihaknya juga berkunjung ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tumang di Desa/Kecamatan Cepogo yang dinilai berhasil dalam membangun bisnis yang sehat dan bisa diakses masyarakat luas.
“Program digitalisasi desa ini harus dibarengi semangat teman-teman TPP dalam melakukan pendampingan di desa. TPP harus mulai bisa membuktikan kerja-kerja pendampingan melalui tulisan dan publikasi,” katanya.
Kepala Desa Banyuanyar Komarudin mengatakan, program tersebut selaras dengan visi desa dalam mewujudkan kawasan desa hijau dan pintar. Program digitalisasi desa telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
Penulis: Erdhi
Editor: Soleha.tn
