Target 70 Juta Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Akan Hadir di 83.000 Desa

Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun. Sumber foto: Dok. BPJS Ketenagakerjaan

JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek menyasar 83.000 desa dalam mengejar target 70 juta kepesertaan aktif pada 2026.

 

Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan melalui kampanye bertema ‘Kerja Keras Bebas Cemas’, Ia optimis dapat mengantongi kepesertaan aktif yang berasal dari kategori pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) salah satunya dari 83.000 desa.

 

“Berikutnya bulan Mei (2023) ini, mudah-mudahan minggu ketiga, itu kita ada kampanye Kerja Keras Bebas Cemas masuk desa. Kita sudah mulai cari informasi atau pola perilaku mereka,” kata Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

 

“Total ada 83.000 desa di seluruh Indonesia (akan menjadi sasaran) tapi bertahap. Strateginya adalah dengan menggandeng perangkat desa sama penyuluh informasi publik,” lanjut dia.

 

Hingga Februari 2023, jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 35,3 juta atau meningkat 14,01 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, untuk jumlah kepesertaan, lanjut Oni, masih tinggi untuk kategori pekerja formal dibandingkan pekerja informal.

 

“Pekerja informal totalnya sekarang ada 6,1 jutaan per Februari 2022. Pekerja formalnya sekarang 22,58 juta dibanding 20,9 juta tahun lalu, naiknya 7 persen,” sebutnya.

 

Maka dari itu, BPJS Ketenagakerjaan terus aktif mengampanyekan Kerja Keras Bebas Cemas tersebut. Oni pun mengungkapkan bahwa sumber dana terbesar BPJS Ketenagakerjaan bersumber dari pekerja informal.

 

“Sumber terbesar kita jujur saja paling banyak petani dan nelayan. Pedagang pasar, termasuk pedagang di pelelangan ikan, dan juga ojol. Insya Allah dengan sosialisasi, komunikasi kita konsisten terus, awareness, pemahaman, awareness, pemahaman, mudah-mudahan 70 juta (target kepesertaan) bisa tercapai di 2026,” bebernya.

 

Lebih lanjut Oni menerangkan, sebanyak 74.000 desa dari total target desa akan dilakukan secara bertahap sosialisasi dengan menggandeng perangkat desa. Namun, program ini tidak memiliki batasan waktu.

 

Adapaun jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan mencapai 35,3 juta sampai akhir Februari 2023. Angka kepesertaan aktif itu naik 14,01 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

 

“Sekarang 35,3 juta dan sudah setengah jalan. Tahun lalu pertumbuhan 5 juta dan target pertumbuhan tahun ini 10 juta. Jadi supaya mencapai ke 70 juta itu adalah pasar yang potensi adalah BPU,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, Oni menjelaskan strategi yang dilakukan adalah berupa optimalisasi, awareness, dan pemahaman masyarakat akan pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.

 

“Sumber terbesar itu dari BPU atau pekerja informal seperti ojol [ojek online] dan nelayan. Saya melihat dengan sosialisasi dan komunikasi yang konsisten, mudah-mudahan 72 juta sudah bisa tercapai di 2026, termasuk BPU dan PU,” tandasnya.

 

Penulis: Danu

Editor: Rizal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *