Desa Tuksongo Kelola Sampah Jadi Rupiah

Pengolahan sampah di TPS Desa Tuksongo Sumber Foto: magelangkab.go.id
Pengolahan sampah di TPS Desa Tuksongo Sumber Foto: magelangkab.go.id

MAGELANGDesa Tuksongo desa berhasil membuktikan bahwa sampah bisa dimanfaatkan dan dapat menguntungkan apabila dikelola dengan baik. Desa Tuksongo mampu mengelola sampah itu menjadi pupuk kompos, maggot, biodigester yang bisa menghasilkan rupiah.

 

“Sampah yang sudah sampai di TPS itu diturunkan lalu dipilah di meja pemilahan. Sampah yang dipilah kemudian dijual langsung ke pengepul, serta sampah organik seperti sisa-sisa makanan dan daun-daun yang membusuk kemudian diolah menjadi tiga macam, yaitu kompos, makanan maggot, dan untuk biogas,” jelas Ketua Tempat Penampungan Sementara (TPS) Tuksongo, Pariyanto, Rabu (5/4/2023).

 

Setiap harinya pengambilan sampah di Tuksongo mencapai sekitar 800 kg hingga 900 kg per dua hari. Keberhasilan Desa Tuksongo mengolah sampah menjadikan desa tersebut menjadi desa wisata yang bernama Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo dengan pendampingan dari Telkom Indonesia, sejak 2017.

 

Sampah yang diterima di TPS sebelum diolah akan dipisahkan sesuai dengan jenisnya. Misalnya untuk sampah yang tidak bisa diolah sama sekali seperti popok bayi serta plastik-plastik yang keras akan dikumpulkan menjadi sampah residu.

 

Pemanfaatan Maggot menjadi salah satu unggulan di desa ini karena keuntungannya yang cukup besar. Hal ini dikarenakan maggot banyak dicari oleh peternak karena maggot sangat bagus dikonsumsi hewan ternak seperti lele dan ikan sejenis lainnya karena mengandung protein tinggi dengan harga yang relatif murah.

 

TPS Tuksongo juga mengolah sampah menjadi gas metana salah satu sumber energi yang ramah lingkungan. Ini membuktikan pengelolaan sampah di Desa Tuksongo dapat memberikan berbagai manfaat bagi warga setempat.

 

Strategi Desa Tuksongo dalam mengelola sampah yang dilakukan bisa ditiru oleh wilayah lainnya. Sampah yang sudah menumpuk dan menggunung bisa dimanfaatkan dan dapat menguntungkan bagi wilayah sekitar.

 

Pengelolaan sampah yang dilakukan Desa Tuksongo semakin menyempurnakan pengembangan desa wisata di kawasan Candi Borobudur ini. Kini desa ini memiliki lingkungan yang sehat dan bersih sehingga lebih nyaman untuk dipandang.

 

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *