MALANG – Lahirnya inovasi TalokGo tidak lepas dari kebingungan warga dalam pengelolaan potensi desa pasca pandemi covid-19. Kepala Desa Talok Agus Harianto mengatakan, industri pariwisata dan UMKM memiliki potensi yang besar untuk di promosikan, namun upaya tersebut sulit diwujudkan, mengingat dari sisi finansial desa tidak bisa mendukung secara maksimal. Kemudian para pemuda desa mulai mencoba memikirkan bagaimana mengembangkan potensi yang ada.
“Kita melihat potensi wisata ada, tapi tidak ada uang. Lalu kita mau berkembang apa untuk melawan badai COVID-19?,” ungkap Kepala Desa Talok, Agus Harianto.
Melihat situasi tersebut, muncul sebuah inisiatif untuk membangun kerja sama dengan BUMDes dari desa tetangga yang telah sukses mengembangkan potensi desa. Selanjutnya, para pemuda desa mendapatkan kesempatan untuk mengembangakan ticketing objek wisata desa tetangga yang dikelola secara digital. Selain itu melalui aplikasi TalokGo juga dapat mengelola platform sosial media, e-parking, dan promosi UMKM desa.
Evan yang merupakan inisiator program ini menyebut jika Aplikasi TalokGo juga menghadirkan layanan pijat, kuli bangunan, hingga pengambilan sampah.
“Kami menyediakan layanan jasa seperti tukang pijit, tukang bangunan, dan pengambilan sampah. Ini kita kerjakan oleh pemuda desa sendiri,” ungkap evan.
Menurutnya, aplikasi tersebut menjadi berkah bagi warga Desa Talok. Pasalnya, dari pola kerja sama yang dibangun dengan desa tetangga menghadirkan pundi-pundi rupiah untuk desa Talok.
Layanan Platform TalokGo
Platform TalokGo mempunyai berbagai fitur menu yang memudahkan transaksi berupa fitur pembayaran elektronik (TalokPay). Aplikasi ini dapat diunduh di playstore, dengan jumlah pengguna mencapai ratusan akun.
TalokGo memberikan beberapa layanan seperti pengumpulan sampah, penjualan produk dan layanan pembayaran non-tunai hingga penjualan obat. Melalui platform aplikasi ini, warga dapat juga melakukan pengurusan dokumen kependudukan dan kepemilikan tanah.
Penggunaan aplikasi TalokGo cukup mudah, jika warga ingin menggunakan fitur penjemputan sampah maka pengguna cukup klik fitur Resik di aplikasi dan petugas akan segera melayani sesuai notifikasi di akun petugas. Selanjutnya akan dilakukan proses penjemputan sampah di rumah warga. Begitu pula untuk fitu-fitur lainnya pengguna cukup klik fitur Shop untuk keperluan belanja, fitur Obat untuk berobat, fitur kirim paket untuk pengiriman barang dan lainnya.
Libatkan Puluhan UMKM
TalokGo juga berisi data UMKM di Desa Talok beserta daftar produk dan jasa yang dijualnya. Aplikasi ini telah diuji coba dengan menggelar Pasar Takjil Desa Talok selama beberapa pekan ramadhan. Adapun UMKM yang bermitra dengan Talok Go sebanyak 70 UMKM, dengan jumlah driver sebanyak 64 orang, dan pengguna sebanyak 487 orang.
Sementara untuk dapat bergabung menjadi mitra TalokGo Tidak ada persyaratan khusus bagi pelaku UMKM. Warga cukup menghubungi petugas dan petugas akan melakukan pendataan dan memasukkan UMKM nya ke dalam server aplikasi. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat menyelamatkan usaha lokal sekaligus menumbuhkan wirausaha baru bagi warga Talok.
Salah satu UMKM yang telah bergabung dengan program ini yaitu kedai kopi Sipah yang bergerak dibidang penyedia makanan dan minuman. Kedai kopi ini milik Fiyan Fikri salah satu warga Desa Talok. Fiyan menuturkan jika bergabungnya kedai miliknya menjadi salah satu mitra taloka membuat pendapatan kedainya meningkat sebesar 20%.
“Alhamdulillah ya syukur sedikit banyak membantu penjualan. Otomatis penjualan kami pun ada peningkatan, sekitar 20 persen,” ujar Fiyan.
Rintisan aplikasi ini berdampak pada tumbuhnya lapangan pekerjaan yang menyerap masyarakat Desa Talok. Seperti banyaknya partisipasi ojek oline di Desa dan munculnya rintisan usaha-usaha baru milik warga.
Editor: Dian