MOJOKERTO – Pemerintah Kabupaten Mojokerto menargetkan 38 paket pekerjaan jalan dan jembatan bisa rampung sebelum adanya Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Karena realisasi pembangunan yang bersumber dari APBD induk tahun anggaran 2023 itu telah resmi ditetapkan selesai pada bulan Oktober.
“Sebelum PAK kita berharap sudah selesai. Sehingga, nanti kalau ada kegiatan-kegiatan baru nantinya tidak tumpuk-tumpuk dengan pekerjaan (APBD) induk,” tegas Sekdakab Mojokerto Teguh Gunarko, pada Jumat (31/3/2023).
Ia menerangkan, Bupati terus mencari alternatif percepatan pembangunan yang menjadi tumpuan masyarakat secara langsung. Terutama pada pekerjaan infrastruktur yang dapat menunjang terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
“Semata-mata Ibu Bupati (Ikfina Fahmawati) ingin agar semua proyek itu selesai tepat pada waktunya,” terangnya.
Sejak awal tahun, kata Teguh, OPD yang mengampu proyek didorong untuk mengebut proses lelang di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdakab Mojokerto.
Adapun menurut data PBJ, triwulan pertama tahun ini sudah ada 68 paket atau 47 persen dari total 145 proyek di tahun 2023 yang telah diajukan tender.
Teguh juga menyebut tengah mengevaluasi sejumlah paket proyek dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang belum dilelang untuk segera disorong ke PBJ.
“Secara rutin kita terus evaluasi mana-mana yang belum dilelang. Alhamdulillah progresnya dari teman-teman OPD sudah bagus,” paparnya.
Teguh menambahkan, target rampung proyek itu terkecuali pada dua paket proyek jumbo di RSUD Prof dr Soekandar. Lantaran, memang membutuhkan waktu lebih panjang hingga akhir tahun.
Sebab, pekerjaan pembangunan gedung poli dan gedung instalasi gawat darurat (IGD) terpadu dengan total pagu Rp 82 miliar itu diestimasi membutuhkan waktu 210 hari atau tujuh bulan terhitung sejak berkontrak.
“Proyek-proyek yang nilainya besar bisa menyesuaikan dengan waktunya. Tapi kalau semakin cepat selesai semakin bagus,” pungkasnya.
Penulis: Danu
Editor: Rizal