Site icon Kolom Desa

LPEI Berdayakan 30 UKM Kerajinan Rotan di Desa Trangsan

Perajin rotan di di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo Sumber Foto: humas.jatengprov.go.id

Perajin rotan di di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo Sumber Foto: humas.jatengprov.go.id

SUKOHARJO – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berdayakan 30 UKM kerajinan rotan di Desa Trangsan melalui Program Desa Devisa. Kepala Kantor Cabang LPEI Surakarta, Irwan Prasetiyawan menjelaskan ada beberapa materi pendampingan yang akan diberikan kepada masyarakat.

 

“Pendampingan yang dilakukan LPEI di Desa Devisa Rotan Sukoharjo menyasar setidaknya 30 UKM kerajinan rotan. Kegiatan ini mencakup beberapa materi pendampingan terkait perizinan, prosedur dan dokumen ekspor, akses pasar, hingga pengembangan desain produk kerajinan rotan,” jelas Irwan, Kamis (30/3/2023).

 

Desa Trangsan ditetapkan sebagai Desa Devisa karena memiliki potensi dan keunikan dari hasil kerajinan rotan. Kerajinan rotan tersebut diklaim telah mampu menghidupi mayoritas warga desa selama 96 tahun terakhir.

 

Ketua Koperasi Trangsan Manunggal Jaya, Suparji mengungkapkan dalam mengelola desa secara mandiri, pengrajin tak lepas dari berbagai tantangan terutama dalam pengembangan inovasi dari desain yang sudah ada. Ia berharap dengan pendampingan dari LPEI bisa meningkatkan kapasitas produksi hingga ke pasar global.

 

“Adanya pendampingan dari LPEI sangat kami sambut baik dengan harapan dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dan skala usaha pengrajin desa ke pasar global,” harapnya.

 

Desa Devisa Rotan Sukoharjo menjadi Desa Devisa ke-195 yang didampingi oleh LPEI. Saat ini Desa Trangsan memiliki 220 usaha pengrajin kayu rotan yang aktif memproduksi 150 kontainer kerajinan rotan setiap bulannya.

 

Kontribusi Desa Trangsan terhadap devisa negara diketahui mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tercatat, sumbangan devisa Desa Trangsan lebih dari USD 3 juta di tahun 2019, USD 5,4 juta di tahun 2020, dan USD 5,7 juta di tahun 2021.

 

“Harapannya program Desa Devisa Rotan Sukoharjo bisa menjadi bahan bakar semangat dan lokomotif untuk menggerakkan UKM pengrajin rotan yang ada di Desa Trangsan, menambah pendapatan, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan penjualan di skala ekspor,” tutup Irwan.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Exit mobile version