Desa Wisata Limbo Wolio, Surga Indah Dikelilingi Benteng

Desa Wisata Limbo Wolio menyuguhkan keindahan alam yang dikelilingi Benteng peninggalan Sejarah masa penjajahan Belanda. Resmi menjadi desa wisata tahun 2020. Kini terus berbenah dan berusaha memberi wisata yang menarik wisatawan untuk berlama-lama.
Benteng Buton salah satu peninggalan sejarah di Desa Wisata Limbo Wolio. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Limbo Wolio.
Benteng Buton salah satu peninggalan sejarah di Desa Wisata Limbo Wolio. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Limbo Wolio.

BAUBAU– Desa Wisata Limbo Wolio terletak di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Memiliki cakupan luas hingga 42 Ha. Secara geografis, Desa Wisata Limbo Wolio diapit oleh laut Banda dan laut Flores, merupakan titik penghubung antara kawasan Barat dan Timur Indonesia.


Desa Wisata Limbo Wolio berada di puncak bukit Baubau. Memiliki benteng terbesar di dunia yakni dengan luas 23,3 Ha. Pada tahun 2006,  peninggalan sejarah ini telah tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan Guinness Book of World Record pada 2006.


Benteng Kesultanan Buton menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Baubau. Selain menikmati suasana alam yang asri, wisatawan juga dapat belajar menambah wawasan sejarah yang masih kental dengan unsur budaya.


Salah satu tarian selamat datang untuk wisatawan di Desa Wisata Limbo Wolio. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Limbo Wolio.
Salah satu tarian selamat datang untuk wisatawan di Desa Wisata Limbo Wolio. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Limbo Wolio.


 

Miliki Benteng Pertahanan Warisan Budaya


Desa Wisata Limbo Wolio memiliki wisata unggulan berupa Benteng Keraton Buton. Destinasi ini merupakan salah satu warisan budaya yang ada di Indonesia. Kini usianya telah mencapai ratusan tahun. 


Benteng Keraton Buton dibangun pada abad ke 15, tepatnya di masa pemerintahan Sultan Buton ke III. Pembangunan selesai pada tahun 1645 masa pemerintahan Sultan Buton ke VI yakni La Buke. Benteng Keraton Buton dibangun dengan tujuan untuk perlindungan dan pertahanan pada masa Pemerintahan Sultan Buton. 


Pembangunannya dilakukan oleh masyarakat pribumi. Materi yang digunakan adalah susunan batuan karst. Konon katanya batuan tersebut direkatkan dengan campuran putih telur, pasir dan kapur.


Selanjutnya,tembok benteng memiliki tinggi dan tebal tembok dari benteng Keraton Buton yang beragam. Sebab, kontur tanah adanya perbedaan kontur tanah dan lereng bukit. Adapun tingginya berkisar 1-8 meter, sedangkan ketebalan tembok mencapai 0,5-2 meter. 


Sedangkan letak Benteng Keraton Buton berada di atas bukit di ketinggian 100 mdpl. Dari ketinggian itu, hamparan kota, selat Baubau dan pulau Muna dapat terlihat dengan jelas.  Selain dapat menikmati pemandangan, di dalam Benteng Keraton Buton itu sendiri, terdapat beberapa situs sejarah yang telah berusia kurang lebih setengah abad.

 

Masjid Agung Kesultanan Buton sebagai warisan budaya di Desa Wisata Limbo Wolio. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Limbo Wolio.
Masjid Agung Kesultanan Buton sebagai warisan budaya di Desa Wisata Limbo Wolio. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Limbo Wolio.


 

Skema Pengelolaan Desa Wisata Limbo Wolio

.

Desa Wisata Limbo Wolio saat ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dadi Maura Keraton Mologina. Pengelolaan ini masih belum berjalan maksimal. Sebab, masih bersifat merintis. 


Kini masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata melalui Pokdarwis Dadi Maura Keraton Molagina sebanyak 15 orang sebagai pemandu resmi. Selanjutnya terdapat 20 orang terlibat sebagai pelaku wisata dalam manajemen Pokdarwis. 


Jarak Menuju Desa Wisata Limbo Wolio


Desa Wisata Limbo Wolio terbilang cukup dekat dengan Kota Baubau, jaraknya hanya 4 Km. Untuk sampai di Desa Wisata Limbo Wolio, pengunjung dapat menggunakan transportasi umum.


Jika melalui jalur udara, bisa transit di Bandara Betoambari. Selanjutnya bisa melakukan perjalanan darat dengan menggunakan mobil ataupun sepeda motor menuju Desa Wisata Ombo Wolio dengan jarak 3 KM.


Jam Operasional dan Harga Tiket


Desa Wisata Ombo Wolio dibuka dari Jam 09.00 WIT sampai pukul 22.00 WIT.  Namun, jam buka menyesuaikan dengan kedatangan pengunjung. Pengunjung yang akan masuk ke Desa Wisata Limbo Wolio tidak perlu merogoh koceh karena gratis. 


Hanya saja, saat ingin datang ke Cagar Budaya seperti Benteng Kraton pengunjung harus membayar sekitar Rp 5 ribu per orang.


Namun, saat ini sudah dikembangkan berbagai paket wisata. Pertama merupakan Paket Wisata setengah hari yang dibandrol dengan harga Rp 2 juta untuk 10 orang. Kedua, paket transit dari Kapal Pelni  dengan durasi 2 jam, adapun harga yang dipatok adalah Rp 200 ribu per orang yang nanti akan mendapatkan souvenir.


Kedatangan Pengunjung dan Omset Desa Wisata Limbo Wolio


Pengunjung yang datang sampai saat ini terbanyak berasal dari wilayah timur, seperti Papua, Irian Jaya dan Ambon. Kebanyakan warga disana untuk melihat benteng kraton, sekaligus untuk menikmati suasana di Desa Wisata Limbo Wolio.

Tidak hanya itu, Desa Limbo Wolio yang dekat dengan Buton. Membuat Wisatawan yang datang ke Wilayah tersebut menyempatkan untuk berkunjung ke Desa Limbo Wolio.


Wisatawan di tahun 2019-2020 sekitar 30 orang yang datang ke Desa Wisata Limbo Wolio dalam satu bulan. Jika ditotal dalam satu tahun sekitar 360 pengunjung.


Pada tahun 2021, wisatawan di Desa Limbo Wolio setiap harinya bisa sampai 75 pengunjung. Jika ditotal selama satu tahun sekitar 27.375 pengunjung di tahun 2019.


Pada tahun 2022 pengunjung semakin meningkat karena kegiatan event tambahan sudah mulai dilakukan semacam prosesi adat. Bahkan, saat event tersebut dilaksanakan pengunjungnya bisa sampai 500 orang. Jika ditambah dengan pengunjung tahun 2022 sekitar 27.875 orang.


Omset Per Tahun

 

Omset  2019 : Omset Desa Wisata Limbo Wolio di tahun 2019 tidak terlalu banyak, bahkan mengalami penurunan dengan tahun sebelumnya dengan total pengunjung sekitar 24 juta. Hal ini dikaibatkan oleh adanya covid-19.


Kondisi tahun 2020 yang sama dengan situasi tahun sebelumnya membuat omset tidak jauh berubah. Bahkan omsetnya hanya sampai di angka sekiatar 20 juta.


Kenaikan omset di Desa Wisata Limbo Wolio mulai terjadi di tahun 2021 saat covid penyebarannya mulai menurun. Tercatat dana yang masuk sekitar Rp 5 juta setiap bulan, jika ditotal selama satu tahun, maka akan ditemukan omset sebesar Rp 60 juta


2022 : Omset di tahun 2022 kembali mengalami kenaikan lantaran event tahunan yang diadakan oleh pemerintah Desa Limbo Wolio. Bahkan omsetnya dapat mencapai Rp 85 juta.


Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: