Cegah PTM, Pemdes Pesucen Launching Inovasi Kampung Cerdik

Pemerintah Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meluncurkan Inovasi Kampung Cerdik pada Sabtu 17 Maret 2023. Inovasi ini berupa program kesehatan berbasis desa untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM). Melalui program ini masyarakat dapat mengecek kesehatan secara berkala serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
Bupati ipuk luncurkan kampung cerdik program cegah penyakit tidak menular (PTM), di Banyuwangi. Sumber foto: Istimewa
Bupati ipuk luncurkan kampung cerdik program cegah penyakit tidak menular (PTM), di Banyuwangi. Sumber foto: Istimewa

BANYUWANGI – Kampung Cerdik merupakan salah satu upaya penguatan program pengendalian PTM. Hal ini dilakukan oleh Pemdes Pesucen untuk mencegah meningkatnya kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit hipertensi dan diabetes melitus. Kampung Cerdik bermakna Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

 

Program ini memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan deteksi dini faktor resiko PTM untuk membangun keluarga sehat dan berkualitas dimulai dari tingkat desa. Dalam pelaksanaannya, pemdes Pesucen bekerja sama dengan Puskesmas Kelir serta Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi.

 

Kepala Desa Pesucen, Maksum menjelaskan, tujuan program Kampung Cerdik ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi dampak akibat penyakit tidak menular pada individu maupun keluarga.

 

“Tujuan Kampung Cerdik ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan kepada masyarakat. Harapannya dengan adanya kegiatan ini kesehatan masyarakat akan lebih terjamin, karena tidak ada alasan untuk tidak cek kesehatan karena cek kesehatan secara gratis,” terang Maksum.

 

Saat ini di Banyuwangi sudah terbentuk sebanyak 193 Kampung Cerdik. Adapun Pemkab menargetkan pada tahun 2023 dapat terbentuk sebanyak 217 Kampung Cerdik se-Banyuwangi. Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut memantau penderita diabetes dan hipertensi.

 

Tren PTM di Banyuwangi

 

Lahirnya inovasi Kampung Cerdik bermula karena Tren PTM di Banyuwangi mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2018 Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) menunjukkan, PTM merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Kasus PTM meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2013. Yaitu, prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, prevalensi diabetes naik dari 6% menjadi 8,5%, dan prevalensi hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.

Pemdes Pesucen me-launching program inovasi Kampung Cerdik. Sumber foto: Istimewa
Pemdes Pesucen me-launching program inovasi Kampung Cerdik. Sumber foto: Istimewa

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, penyakit hipertensi di Banyuwangi merupakan penyakit yang paling banyak diderita masyarakat. Padahal hipertensi jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan munculnya penyakit yang lebih serius seperti stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal.

 

“Tren PTM ini terus meningkat, termasuk di Banyuwangi. Untuk itulah, program ini dibuat agar kita sama-sama bisa mencegahnya,” ungkap Bupati Ipuk Rabu, (15/3).

 

Berdasarkan hal tersebut saat ini Pemkab Banyuwangi mewajibkan untuk setiap desa berpartisipasi membuat program ini, minimal satu desa satu Kmpung Cerdik . Hal ini di sosialisasikan untuk semua kalangan mulai dari kepala desa hingga Ketua RT/RW agar berperan aktif mengajak warga desa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

 

Dalam pelaksanaannya, setiap warga diwajibkan memiliki Kartu Cerdik sebagai persyaratan pengurusan administrasi kependudukan di desa. Kartu cerdik tersebut bisa diperoleh apabila warga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di pos pembinaan terpadu (posbindu).

 

Sosialisai Kampung Cerdik dan Prose Pelaksanaannya

 

Keberhasilan realisasi Kampung Cerdik tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Selain pemerintah desa kader di bawah binaan Puskesmas secara kontinu melakukan promosi dan sosialisasi kesehatan di lingkungan sekitar. Misalnya, dalam pengajian, karang taruna, dan kegiatan lainnya terkait perilaku pentingnya pencegahan dan deteksi dini PTM dengan menerapkan perilaku hidup sehat sesuai dengan Jargon “Cerdik”.

 

Selanjutnya pada proses pemeriksaan Kesehatan, warga yang telah melakukan skrining kesehatan, akan mendapatkan Kartu Cerdik dan penanda gelang sesuai hasil diagnosanya. Penanda Gelang biru dikhususkan untuk penderita diabetes dan gelang merah untuk penderita hipertensi. Maksud dari penanda Gelang ini sebagai pengingat jika ingin melakukan pemeriksaan berikutnya.

Proses pemeriksaan kesehatan oleh kader puskesmas. Sumber foto: Istimewa
Bupati ipuk luncurkan kampung cerdik program cegah penyakit tidak menular (PTM), di Banyuwangi. Sumber foto: Istimewa

Selain itu, warga yang sakit juga mendapat pemantauan secara intensif dari kader yang bertugas di kampung. Kader akan melaporkan melalui aplikasi yang terkoneksi dengan puskesmas, sehingga jika terdapat masalah kritis, pihak puskesmas akan lebih cepat mendeteksi. Sedangkan jika diperlukan penanganan lanjutan, maka akan langsung dirujuk ke RS.

 

Program ini sukses memberikan manfaat untuk warga desa, diantaranya, dapat meningkatnya kesehatan masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memantau penderita hipertensi dan diabetes yang sudah di skrining PTM, meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya serta meningkatkan partisipasi penderita hipertensi dan diabetes untuk menjaga kesehatannya dan rutin melakukan pemeriksaan Kesehatan.

 

Editor: Ani

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya