Moeldoko Peringatkan Ancaman Krisis Air

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hadiri panen raya padi dan menyapa petani di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur. Sumber Foto: Kantor Staf Presiden RI
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hadiri panen raya padi dan menyapa petani di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur. Sumber Foto: Kantor Staf Presiden RI

JEMBER- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri panen raya padi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember. Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menghimbau agar para petani selalu bersiap menghadapi situasi apapun, termasuk krisis air.

 

“Kita ini menghadapi ancaman krisis air. Dunia juga akan menghadapinya. Untuk itu sumber air ditata dan kelola dengan baik, para petani juga tetap guyub rukun bersiap menghadapi krisis apapun,” kata Moeldoko saat menghadiri panen raya di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur, Jumat (24/3/2023).

 

Kepala Staf Kepresidenan yang juga merupakan ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melihat langsung keberhasilan panen melalui teknologi intensifikasi pertanian. Ia menambahkan, sejak setahun terakhir, ladang pertanian seluas 500 hektare di Desa Lojejer ditanami bibit padi super M70D. Masyarakat desa pun telah membuktikan hasil panen bibit M70D mencapai 9 ton per hektar. Angka ini jauh diatas rata-rata hasil panen padi di Indonesia yang menghasilkan 5,7 ton per hektar.

 

Selain itu, padi yang ditanam dari bibit M70D dapat dipanen di usia 75 hari. Padahal usia padi rata-rata di Indonesia masih diatas 90 hari.

 

Diketahui, Kabupaten Jember merupakan wilayah dengan hamparan lahan pertanian terluas nomor 3 di Indonesia. Jember memiliki total luas lahan pertanian 86 hektar.

 

Namun, produktivitas pertanian di Jember masih kalah jika dibandingkan dengan Kabupaten Ngawi yang sama-sama ada di Jawa Timur. Padahal luasan lahan di Kabupaten Ngawi tidak sebesar di Kab. Jember.

 

“Pelan-pelan beralih pakai pupuk organik. Nanti tanahnya akan gembur seperti yang ada di Ngawi. Jadi jangan hanya mengandalkan pupuk anorganik,” pesan Moeldoko.

 

Penulis: Mukhlis

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *