Wisata Edukasi Pagubugan, Destinasi Unggulan Desa Melung

Desa Melung mempunyai wisata unggulan bernama Pagubugan, yakni sebuah destinasi yang menyuguhkan panorama hamparan sawah dengan beberapa gubuk kecil yang mengelilingi. Destinasi ini sudah berdiri sejak 2017 silam. Achmad Fuji Asro
Pengunjung memanfaatkan Wisata Pagubugan di Desa Wisata Melung untuk Kemah. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Pagubugan.
Pengunjung memanfaatkan Wisata Pagubugan di Desa Wisata Melung untuk Kemah. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Pagubugan.

BANYUMAS – Pagubugan merupakan tempat wisata yang terletak di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di lereng Gunung Slamet, tentu sejuknya cuaca ditambah panorama pemandangan menjadi keunggulan tersendiri. Ditambah lagi hamparan tanaman Kayu. Palawija Kapulaga dan Kopi yang tumbuh rimbun di hamparan bukit-bukitnya.

 

Desa Wisata Melung mempunyai wilayahnya mencapai 1018 hektar. Dari total keseluruhan daerah yang menjadi bagian dari Melung. 700 hektar merupakan daerah yang masuk dalam kategori pangkuan hutan. Sedangkan sisanya, 700 hektar merupakan wilayah pemukiman rakyat.

 

Wisata Pagubugan sendiri tempatnya tidak terlalu besar. Terletak di sebelah area persawahan warga, dengan lebar hanya 10 persen dari total keseluruhan lebar sawah sebesar 4,5 hektar. Kendati demikian, aktivitas Desa Wisata Melung terutama Wisata Pagubugan tidak mengganggu para petani dalam mengelola lahannya.

 

Plakat selamat datang Desa Wisata Melung. Sumber : Pengelola Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung
Plakat selamat datang Desa Wisata Melung. Sumber foto : Pengelola Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung

 

Sejarah Desa Melung dan Wisata Pagubugan

 

Desa Melung sudah berdiri sejak lama. Tidak ada literatur yang bisa menjelaskan mengenai awal berdirinya Desa . Konon, nama Melung diambil dari suara ayam.

 

Ayam itu bernama melung. Bersuara keras, hingga akhirnya terdengar dari orang-orang di kejauhan. Alhasil disebutlah sumber suara ayam itu dengan Desa Melung.

 

Sementara itu, Pagubugan berawal dari sebuah cerita. Pada saat itu, seorang lurah sedang memimpin Desa Melung. Lurah tersebut melihat hamparan sawah di desanya sangat hijau. Terlihat aliran air yang mengalir deras sehingga tanaman yang ada di sawah nampak sehat dan tumbuh dengan subur. 

 

Namun, ada satu lokasi yang tidak dapat dialiri air, tempat itu lokasinya lebih tinggi dari dataran yang lain, sehingga air tidak dapat masuk sehingga tanaman yang dapat menghasilkan bahan makanan pokok tidak dapat tumbuh. 

 

Atas Inisiatif Lurah yang sedang memimpin saat itu, dibuatlah sebuah gubug. Awalnya digunakan untuk berteduh, namun lama-kelamaan jumlahnya semakin banyak. Kemudian orang menyebutnya dengan Pagubugan.

Daya Tarik Wisata Pagubugan di Desa Wisata Melung

Desa Wisata Melung merupakan tempat yang sangat strategis untuk melepas penat sibuknya pekerjaan, atau sekedar mencari hiburan. Ditambah lagi, Wisata Pagubugan didalamnya menyuguhkan berbagai paket wisata yang menarik.

Wisata pagubugan selain memberi wisata alam, juga memberikan wisata yang menambah ilmu pengetahuan. Hal itu, karena berbagai paket wisata yang tidak kalah seru juga di suguhkan.

Mulai dari Paket Wisata Camping yang bisa mengajak teman atau keluarga kemah bersama. Atau bisa juga paket wisata yang sifatnya untuk menambah ilmu pengetahuan seperti Paket Wisata Studi Banding, Pelatihan, dan Edukasi. Selain itu, pengunjung juga bisa bermalam di lokasi yang terletak di Dusun Depok itu.

Selain dapat melihat indahnya Gunung Slamet secara langsung. Wisatawan juga bisa berkunjung untuk bisa merasakan dinginnya air di dalam wisata di atas gumuk tersebut.

Wahana kolam di Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung. Sumber : Pengelola Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung.
Wahana kolam di Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung. Sumber foto : Pengelola Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung.

 

Pengelolaan Wisata Pagubugan  

                                            

Pemerintah Desa Melung nanti sebagai pihak yang memberikan pembinaan. Sekaligus penanggung jawab jalannya kegiatan pariwisata di Desa Wisata Pagubugan.

Saat ini, Pengelolaan Wisata Pagubugan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dibawah naungan dari BUM Desa Melung melalui Bidang Unit Usaha Pengelolaan Pariwisata.

Pengelolaan Wisata Pagubugan di Desa Wisata Melung sudah beroperasi sejak tahun 2017 silam. Hanya surat legalitas yang diturunkan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas baru sekitar tahun 2020.

Saat ini, pengelola yang diberdayakan di Wisata Pagubugan sekitar 9 orang. Semuanya merupakan warga Desa Wisata Melung.

Sampai saat ini, pengembangan terus dilakukan. Salah satu yang menjadi rencana pembangunan dalam satu tahun kedepan diantaranya menyangkut infrastruktur, yaitu berupa bangunan  gedung kesenian komplit beserta sarana prasarana dan perbaikan kolam renang serta  pondok.

Pengembangan dan perbaikan, dana diambil dari Dana Desa. Selain itu, pengajuan dari Kementerian Desa dan Kementerian Pariwisata juga dilakukan.

 “Setiap tahun wahana terus ditambah, agar fasilitas lebih beragam dan menarik wisatawan baik lokal maupun nasional supaya bertambah,” ungkap Timbul Yulianto selaku pengelola Desa Wisata Melung sekaligus Sekretaris Desa Melung tersebut.

Rute dan Lokasi Desa Wisata Melung

 

Desa Wisata Melung terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Untuk Rute menuju Wisata Pagubugan bisa melalui Dua Jalur.

Jalur Pertama pengunjung bisa menuju Kota Purwokerto, sesampainya disana langsung melanjutkan perjalanan ke Desa Melung jaraknya sekitar 17 Km. Untuk Estimasi perjalanan sekitar 20 menit.

Kedua pengunjung yang dari luar kabupaten Banyumas menuju terminal Kabupaten Banyumas kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Melung. Untuk Estimasi perjalanan sekitar 30 menit.

Untuk mode transportasi yang bisa digunakan mulai dari bus, mobil pribadi atau bahkan sepeda motor. Hanya saja, disarankan menggunakan mobil agar perjalanan nyaman.

Tingkat Kunjungan Wisata Pagubugan

 

Wisata pagubugan dibuka setiap hari. Meskipun begitu, ada waktu tertentu lokasi tersebut ramai.

Seperti saat akhir pekan maupun hari libur nasional. Biasanya warga banyak yang datang untuk berlibur di Desa Wisata Pagubugan.

Wahana favorit yang disewa oleh pengunjung beragam. Hanya saja kolam renang masih menjadi primadona.

Wahana lain juga tidak kalah ramai. Salah satunya wisata paket kemah dan live in.

 

Tarif, Omset dan Trafik Pengunjung Desa Wisata Melung Terkhusus Wisata Pagubugan

 

Meskipun lokasinya terletak di lingkungan dengan corak kebudayaan Desa. Namun, banyak tokoh dan petinggi yang datang seperti Pemerintah Kabupaten, Dispora Kabupaten Banyumas, Dinsospermades, Disporapar, Dirjen Kemenkeu, dan Dirjen Kominfo, serta dar kemendes, PDT dan Transmigrasi.

Untuk tarifnya, pengelola wisata Pagubugan memasang tarif hanya 10 ribu per orang untuk wisata umum, yang bisa merasakan kolam yang ada di dalamnya.

Selain itu, wisata paket yang ditawarkan beragam. Seperti Paket Camping Rp 83 ribu per orang dengan fasilitas tanah lapang luas sebagai tempat kemah.

Paket yang lain, seperti Studi banding untuk biayanya sekitar 120 Ribu per orang dan akan mendapatkan narasumber. Sehingga saat pulang dari lokasi wisata akan mendapatkan ilmu baru.

Kemudian ada Paket Edukasi dan pelatihan dengan biaya Rp. 73 ribu  per orang. Wisata yang mengajarkan berbagai ilmu mengenai keterampilan baik pertanian dan lainya.

Tidak kalah seru, ada paket Live in dengan durasi 2 hari 2 malam  dengan harga Rp 225 ribu. Pengunjung bisa bermalam di lokasi wisata dengan fasilitas tim keamanan dari pengelola.

Dari setiap paket yang ditawarkan, minimal tiap rombongan berjumlah 20 orang dan namun tidak ada batas maksimumnya.

Untuk Jam operasionalnya sendiri, dibuka setiap hari  jam 7.30 sampai jam 16.00. Lamanya jam buka, tidak perlu khawatir untuk kesulitan mencari makan.

Hal itu karena Wisata Pagubugan banyak sekali warga yang berjualan berbagai makanan dan minuman yang dibutuhkan pengunjung saat mulai terasa lapar.

“Selain banyak pedagang yang membuka jualan dengan menu makanan ringan, juga ada warga yang memperdagangkan makanan berat seperti nasi dan berbagai menu sesuai selera. Hal itu kami lakukan agar perputaran ekonomi juga dapat dirasakan oleh warga sekitar,” pungkasnya.

Omset Wisata Pagubugan Tiap Tahun

 

Omset Wisata Pagubugan selalu berubah setiap tahunnya, berikut merupakan ulasan omset dari tahun 2019 sampai 2022.

Tahun 2019 wisata pagubugan mendapatkan omset sekitar Rp 325 juta. Hasil yang bisa digunakan untuk pengembangan wisata.

Tahun 2020 omset turun lantaran ada wabah covid. Meskipun begitu wisata pagubugan masih mendapatkan omset sebesar Rp 185 juta.

Kemudian di tahun 2021, saat covid sudah mulai reda. Omset mulai naik lagi dan menyentuh angka Rp 224 juta.

Untuk tahun 2022, omset kembali naik. Bahkan melebihi tahun 2019 dengan total nilai sebesar Rp 326 Juta

Trafik Pengunjung Desa Wisata Melung

Data dari pengelola Wisata Pagubugan Desa Wisata Melung

No Data Found

Omset Desa Wisata Melung

Dari tahun ke tahun

No Data Found

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: