REMBANG – Pemerintah Desa Woro gelar event bertajuk “Moro Woro” untuk promosikan potensi yang dimiliki Desa Woro. Event yang dibalut dengan konsep pasar rakyat tersebut dimeriahkan oleh banyak pedagang yang menjajakan berbagai produk, termasuk buah-buahan, seperti durian, duku, dan alpukat dan juga petai yang merupakan produk dari Desa Woro.
“Pasar ini kita branding menjual hasil bumi Woro. Itu PR kita bersama, sehingga harapannya Woro bisa keluar dari kemiskinan ekstrem,” ujar Supriyadi selaku ketua panitia.
Supriyadi menambahkan, seluruh lapisan masyarakat dilibatkan dalam acara tersebut dengan mengisi semua stan di lokasi. Ia bertekad terus berinovasi mengembangkan event ini agar semakin banyak yang menarik pengunjung.
Supriyadi juga berharap adanya pasar desa yang bisa menjual hasil bumi Desa Woro agar ekonomi warga dapat meningkat. Selaras dengan hal tersebut, Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ menyatakan pentingnya publikasi dan promosi potensi Desa Woro untuk meningkatkan ekonomi warga.
“Kita pemerintah kabupaten juga ikut mendorong. Semoga Desa Woro ini bisa lebih baik lagi. UMKM, usahanya terus tumbuh, kesenian dan komoditas perkebunannya bisa terus tumbuh. Andalannya, duku dan durian semoga bisa tumbuh dengan baik,” tegas Hanies.
Hanies berharap, dengan segala potensi yang dimiliki Desa Woro bisa merubah status dari desa dengan kemiskinan ekstrem menjadi desa mandiri. Termasuk diantaranya penyelesaian permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang baru-baru ini mendapatkan bantuan berupa 10 unit rumah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selain pasar rakyat yang diisi pedagang buah-buahan, juga ada arak-arakan gunungan buah-buahan lokal yang ditandu dan diiring jajaran pemerintah desa dan warga. Kesenian Barongan, tarian khas Rembang Orek-orek, turut ditampilkan dalam acara tersebut sebagai hiburan pembuka.
Penulis: Erdhi
Editor: Soleha.tn