SAMOSIR– Destinasi wisata yang ada di Indonesia, tidak hanya menawarkan pesona keindahan dari pantai, perbukitan atau pegunungan. Namun ada juga desa atau perkampungan yang dijadikan sebagai desa kunjungan wisata, seperti di Desa Wisata Tomok.
Tomok adalah sebuah desa kecil yang terletak di pesisir timur Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. Lokasi Desa Wisata Tomok merupakan salah satu pintu masuk ke Pulau Samosir dari Pelabuhan Wisata Parapat.
Sejarah Desa Tomok
Tidak diketahui secara pasti asal muasal sejarah Desa Tomok. Akan tetapi ada yang menyebutkan bahwa kata ‘Tomok’ memiliki makna tentang kesuburan. Sebuah kepercayaan masyarakat setempat bahwa seorang istri haruslah subur. Analisa ini dapat dijumpai pada ornamen payudara pada makam kuno di Tomok.
Desa Tomok juga merupakan salah satu situs kekayaan Budaya Batak yang otentik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya makam kuno dan artefak dari zaman megalitikum. Terdapat kubur batu atau sarkofagus yang merupakan jejak sejarah kehidupan raja yang terkenal kesaktiannya di wilayah tersebut.
Akses dan Kondisi Sosiologis Desa Wisata Tomok
Untuk menuju desa wisata Tomok, dibutuhkan perjalanan dalam waktu sekitar 4-5 jam perjalanan. Selanjutnya, pengunjung akan sampai di Pelabuhan Wisata Parapat. Perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan pribadi atau sewa dan juga dapat menggunakan bus antar-kota dengan waktu tempuh selama satu jam. Perjalanan ini merupakan penyebarangan dari Ajibata ke Tomok.
Masyarakat Desa Wisata Tomok mayoritas bergantung pada bidang agraris, perdagangan dan pariwisata. Desa yang wilayahnya tidak terlalu luas ini tampaknya sudah cukup mendapat pengaruh modernitas yang lumayan besar di kalangan masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan persandingan antara makam, gereja tua, becak motor dan kehidupan masyarakatnya banyak yang sudah menguasai penggunaan bahasa Inggris pada saat bertemu dengan wisatawan asing.
Daya Tarik Desa Wisata Tomok
1. Pasar Tomok
Setelah menginjakkan kaki di pelabuhan, beberapa langkah saja akan menemukan Pasar Tomok. Pasar Tomok merupakan salah satu kawasan yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Di Pasar Tomok, wisatawan dapat menemukan kios-kios berjejer yang menawarkan cinderamata khas Danau Toba.
2. Kawasan Kampung Batak
Kawasan kampung Batak dikenal dengan istilah huta. Karakteristik huta adalah terdapatnya watak persekutuan yang lebih menonjol daripada suku. Rumah masyarakat Batak pada masa lampau ini dibangun dengan mempertimbangkan prinsip alam dan kearifan lokal. Jika beruntung, kita dapat menyaksikan pertunjukan Boneka Sigale-gale diiringi tarian Tor Tor.
3. Boneka Sigale-gale
Sigale-gale adalah boneka kayu yang dibuat untuk membahagiakan salah satu raja di wilayah Samosir yang bernama Raja Rahat. Putra dari Raja Rahat bernama Manggale meninggal dalam peperangan. Karena rindunya Raja Rahat kepada Manggale, di buatkanlah boneka yang menurut cerita, saat itu roh dari Manggale dimasukkan ke dalam boneka tersebut.
4. Tarian Tor-Tor
Tari tor-tor adalah tari tradisional masyarakat Toba. Saat di Desa Tomok, memang fokus utamanya berada pada pertunjukan sigale-gale, namun terkadang diiringi tari tor-tor. Kata “tor-tor” sendiri konon berasal dari bunyi yang dihasilkan oleh hentakan kaki para penarinya saat menari di atas papan kayu yang menjadi alas dari rumah adat batak.
5. Makam Raja Sidabutar
Di Desa Tomok, terdapat makam Raja Sidabutar. Di mana proses pembuatan makam ini sudah dipersiapkan langsung oleh sang Raja sendiri dengan mempekerjakan tukang pahat di pulau samosir. Kubur batu ini merupakan peninggalan masa megalitikum yang sudah terjaga kurang lebih 450 tahun.
Terdapat legenda seputar Makam Raja Sidabutar bahwa sang Raja memiliki kesaktian yang terletak dari rambut panjang dan gimbalnya.
6. Museum Batak
Museum Batak adalah museum yang berlokasi di Kompleks T. B. Silalahi Center di Jl. Pagar Batu No. 88 (eks. Pabrik Aeroz), Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Museum Batak didirikan oleh T.B. Silalahi, dan diresmikan di Balige pada tanggal 18 Januari 2011 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Museum Batak ini di bangun di atas tanah seluas kurang lebih lebih 5 ha dan untuk luas semua lantai bangunan adalah 3.356 m2, yang terbagi menjadi 4 level lantai.
Wisata Sigale-gale, Salah satu daya Tarik Wisatawan. Sumber: Istimewa
Omset dan Trafik Pengunjung Desa Wisata Tomok