Jakarta – Pemenuhan air bersih dan sanitasi layak di Indonesia masih menjadi problem dalam pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat. Namun, berbeda dengan Provinsi Bali yang mencapai nilai tertinggi skor SDGS Desa pada indikator Desa layak air bersih dan sanitasi.
Indikator Desa layak air besih dan sanitasi dapat diukur melalui beberapa aspek, yaitu: akses rumah tangga terhadap air minum dan sanitasi layak, adnaya efisiensi penggunaan air minum, serta adanyanya aksi untuk melindungi ekosistem seperti pegunungan, hutan, lahan basahm sungai, air tanah dan danau.
Ditunjang dengan data Badan Pusat Statistik hingga tahun 2022, bahwa Provinsi Bali mengalami peningkatan pemenuhan air bersih, air minum, sanitasi layak dan pelayanan mencapai angka 89,44 dan 90,34.
Berdasarkan skor SDGs Desa pada laman sid.kemendesa.go.id Provinsi Bali memiliki nilai 57,50 pada indikator Desa layak air bersih dan sanitasi. Nilai tersebut paling tinggi dibanding Provinsi lainnya. Yang artinya separuh penduduk di Bali kini telah terpenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasinya.
Berdasarkan jumlah keluarga yang memiliki fasilitas MCK sesuai status kepemilikannya, dari 628.068 jumlah keluarga 91,4 persennya (619.543 jumlah keluarga) sudah memiliki fasilitas MCK sendiri, sedangkan sisanya masih berkelompok/tetangga dan menggunakan MCK Umum.
Jumlah Keluarga Memiliki Fasilitas MCK
(berdasarkan jumlah keluarga)
No Data Found
Begitu juga berdasarkan jumlah kelurga yang memiliki fasilitas buang air besar sesuai kepemilikannya, dari 676.059 jumlah keluarga 91,2 persennya (616.461 jumlah keluarga) sudah memiliki jamban sendiri, sedangkan sisanya masih berkelompok/tetangga dan menggunakan Jamban Umum.
Jumlah Keluarga Memiliki Fasilitas Buang Air Besar
(berdasarkan jumlah keluarga)
No Data Found
Jumlah keluarga di Provinsi Bali juga rata-rata sudah menggunakan ledeng dan mata air atau sumur untuk pemenuhan kebutuhan mandi keluarga dan minum keluarga.
Jumlah Keluarga Berdasarkan Jenis Sumber Air
(yang digunakan untuk minum keluarga)
No Data Found
Pemenuhan Desa layak air bersih dan sanitasi ini tidak terlepas dari status Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia, sehingga pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi menjadi sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat.