BANDUNG – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengembangkan potensi petani tempuyung di Desa Sukamanah, Kabupaten Bandung melalui program Bina Industri Desa Kimia Farma. Melalui program ini pendapatan petani kelompok binaan budidaya tempuyung dapat meningkat.
“Selain sebagai salah satu supplier bahan baku produk herbal yang dimiliki Kimia Farma, adanya program Bina Industri Desa akan meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga pendapatan petani kelompok binaan budidaya tempuyung akan meningkat,” ungkap Direktur Sumber Daya Manusia KAEF Dharma Syahputra
Kondisi geografis Desa Sukamanah yang terletak di kawasan perbukitan menjadi lokasi yang cocok untuk membudidayakan tanaman tempuyung. Kini budidaya tempuyung di Desa Sukamanah dilakukan berdasarkan pengawasan langsung oleh Kimia Farma.
Para petani nantinya akan dibina dengan pelatihan pemanfaatan daun tempuyung, pelatihan penyemaian bibit tempuyung, pelatihan pengelolaan lahan budidaya, dan pelatihan penanaman lahan budidaya. Para petani tersebut nantinya akan menjadi pemasok daun tempuyung untuk KAEF.
Perlu diketahui bahwa daun tempuyung menjadi bahan baku produk herbal batugin milik KAEF. Kandungan nutrisi pada tanaman tersebut dipercaya dapat membantu meluruhkan batu ginjal atau batu saluran kemih.
“Melalui Bina Industri Desa petani tempuyung akan memanfaatkan potensi lahan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pada akhirnya program ini akan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals melalui produktivitas pertanian, peningkatan ekonomi, serta pelestarian dan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan,” pungkas Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Wardini Mulatsari.
Penulis: Erdhi
Editor: Soleha.tn