BATANG – Bidan di Desa Sidoharjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Sri Umiyati wadul Gubenernur Jawa Tengah atas kondisi Polindes desa Sidoharjo yang tidak layak. Selain itu juga beberapa kebutuhan beras fortifikasi untuk gizi masyarakat, ibu hamil masih belum dapat terpenuhi.
“Kami masih membutuhkan susu dan beras fortifikasi. Beras fortifikasi itu kan banyak mengandung gizi. Untuk ibu hamil ada 21 orang, jumlah risti (risiko tinggi) ada 12 orang karena kurang energi kronis (KEK), hipertensi, penyakit penyerta, kehamilan lebih umur atau di atas 35 tahun, ada juga yang 17 tahun sudah hamil. Kalau AKI-AKB nihil,” ujar Sri Umiyati, saat berdialog dengan Ganjar Pranowo secara daring, di Pendapa Kabupaten Batang, Rabu (15/3/2023).
Ia menjelaskan, terdapat 41 anak stunting yang berada di desa Sidoharjo. Jumlah tersebut turun 54 persen dari 2021. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya memberikan sosialisasi, memberikan makanan bergizi, serta edukasi ibu hamil, termasuk pemberian pil penambah darah.
Selanjutanya, Kepala Desa Sidoharjo Muhammad Mutokhin mengatakan, kebutuhan mobil sampah cukup penting supaya masyarakat tidak buang sampah sembarangan.
“Tiga persoalan utama di Desa Sidoharjo itu ada RTLH sekitar 242 rumah, stunting, dan warga tidak mampu tidak ter-cover BPJS. Kami juga membutuhkan mobil sampah biar warga tidak buang sampah sembarangan,” terang Kepala Desa Sidoharjo Muhammad Mutokhin.
Merespon Aduan dari Bidan Desa dan Kepa Desa Sidoharjo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan polindes Sidoharjo untuk dapat segera direnovasi. Ia juga meminta agar beras fortifikasi dan mobil sampah segera dikirimkan.
“Oke nanti biar dilihat Polindesnya dan dibangun. Beras fortifikasi dan mobil sampah nanti saya kirim ke sana,” kata gubernur Ganjar Pranowo.
Penulis: Mukhlis
Editor: Ani