MAGELANG – Petugas pos pemantau Gunung Merapi Babadan Yulianto mengatakan, beberapa desa di Kabupaten Magelang dan kabupaten Boyolali terdampak hujan abu dari guguran awan panas erupsi gunug merapi. Beberapa desa itu diantaranya adalah desa Paten, Keningar, Mangunsuko, Dukun, dan sengi untuk wilayah kabupaten Magelang. Sementara di Kabupaten Boyolali yakni, desa Tlogolele, Klakah, Jrakah, Wonolelo, dan desa Krogowana.
“Untuk ketebalan abu tidak begitu tebal karena tersapu angin dan tidak menggangu aktivitas masyarakat desa,” ucap Petugas pos pemantau Gunung Merapi, Babadan Yulianto, Sabtu (11/3/2023).
Terpisah, Kepala Desa Klakah Kabupaten Boyolali Marwoto mangatakan, gunung Merapi mulai mengeluarkan suara gumuruh dan asap tebal sekitar pukjl 12.15 WIB. Selanjutnya, hujan abu mulai turun di wilayah desa klakah sekitar pukul 12:40 WIB.
“Kondisi Desa Klakah sebagai dampak hujan abu dari puncak Merapi masih aman terkendali. Namun, warga tetap menjaga kewaspadaan sambil mengamati dan menunggu informasi perkembangan terkini,” kata Kepala Desa Klakah, Marwoto.
Menanggapi kejadian tersebut, kepala bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Rima Kusuma mengatakan bahwa, pihaknya sedang menuju lokasi terdampak hujan abu untuk melihat kondisi perkembangan terkini.
“Kami telah membagikan masker untuk membantu warga dalam antisipasi abu vulkanik,” kata kepala bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Rima Kusuma.
Sebagai informasi, gunung merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah istimewa Yogyakarta Hingga saat ini statusnya masih Siaga.
Penulis: Mukhlis
Editor: Ani