BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis menggagas program Bermasa (bermarwah, maju dan sejahtera). Program ini bertujuan untuk mendampingi serta mengawasi pola hidup masyarakat agar terlepas dari masalah kemiskinan ekstrem dan stunting.
Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengatakan bahwa program ini akan dibarengi dengan program bantuan keuangan Desa Bermasa, yakni berupa penyaluran dana Rp 1 Miliar untuk satu desa.
Melalui bantuan itu, kepala desa dapat membuat program untuk menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. Sehingga target nasional dalam pengentasan masalah stunting dapat terpenuhi.
“Bisa kami sampaikan pak Menteri, Pemkab Bengkalis sangat memandang serius masalah ini. Dengan tegas Bupati kami telah menjalankan program Bermasa yang salah satunya 1 milyar 1 desa yang dapat dipergunakan bagi penanganan stunting maupun kemiskinan ekstrem,” ungkap Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, Kamis (9/3/2023).
Ia menjelaskan, hingga saat ini terdapat 0,6% atau sekitar 3.400 jiwa yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Berbeda dengan persoalan stunting yang saat ini kian menurun. Kabupaten Bengkalis mampu menekan angka stunting dari 21,9% di tahun 2021 menjadi 8,4% di akhir tahun 2022.
Dalam kesempatan yang bersamaan, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Bengkalis dalam menekan angka stunting. Ia meminta Pemkab lebih memprioritaskan penanganan kemiskinan ekstrem sebagai target pembangunannya.
“Mendengar apa yang disampaikan Wakil Bupati, kemampuan Pemkab Bengkalis sangat kami apresiasi. Kami lihat, stunting sudah agak bagus, selanjutnya kami minta Bengkalis agak fokus dalam kemiskinan ekstrem. Termasuk upaya lapangan pekerjaan,” pungkas Menteri yang akrab disapa Muhadjir itu.
Penulis: Danu
Editor: Ani