Desa Sumlili Jadi Desa Percontohan Program Binter AD

KUPANG – Korem 161/Wira Sakti menunjuk Desa Sumili di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menjadi desa percontohan penerapan miniatur program binaan teritorial (binter) unggulan TNI AD. Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, mengatakan bahwa program binter unggulan merupakan penjabaran dari seluruh program binter di Angkatan Darat.



“Bapak Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto membuat suatu ide atau gagasan dengan menyatukan seluruh program Binter AD itu di suatu tempat, sehingga kami menjadikan Desa Sumlili sebagai lokasi untuk program tersebut,” kata Brigjen Febriel.



Brigjen Febrial menjelaskan di dalam miniatur program binter unggulan terdapat tujuh kegiatan yang diharapkan bisa membantu pemerintah daerah dan masyarakat yang kurang mampu.



Tujuh kegiatan tersebut yang pertama adalah rehabilitasi rumah tidak layak huni. Kegiatan ini direalisasikan dengan membangun rumah layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu di Desa Sumili.



Kedua adalah program TNI Manunggal Air, dengan mendekatkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Saat ini pihaknya akan mengembangkan saluran air bersih yang sudah ada.



“Yang ketiga adalah dalam hal ketahanan pangan, dengan membuka lahan-lahan tidur sehingga bisa produktif dengan penanaman jagung agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat juga,” tambah Brigjen Febriel.



Korem 161/Wira Sakti juga fokus di sektor pertanian dengan mendukung program pemerintah membudidayakan kelor di Desa Sumili.



Kegiatan keempat adalah penanganan masalah stunting. Brigjen Febriel menjelaskan penanganan masalah stunting sudah berjalan dan akan dimaksimalkan pelaksanaannya dengan peningkatan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita serta penyuluhan untuk mengurangi masalah stunting.



“Saya juga sudah ditunjuk sebagai bapak asuh stunting di NTT,” ujar Brigjen Febriel.



Kegiatan yang kelima lanjut dia adalah program Babinsa masuk dapur. Dalam program ini nantinya, Babinsa akan berkunjung ke rumah warga untuk memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi.



Program keenam adalah kegiatan aplikasi Praja Raksa,aplikasi ini dibuat sebagai sarana informasi atas semua kegiatan program ini yang dilakukan oleh prajurit sehingga dari Korem hingga Kodam lebih mudah mengakses dengan meyakinkan bahwa program itu bisa berjalan sebagaimana diharapkan.



Program yang terakhir adalah program Kampung Pancasila. Program ini bertujuan membangun nilai-nilai Pancasila di kehidupan masyarakat melalui kegiatan gotong royong dan keagamaan yang melibatkan seluruh masyarakat tidak hanya TNI saja.



Pemilihan Desa Sumili sebagai lokasi Program Binter AD karena masyarakat di desa tersebut masih jauh dari kondisi yang diharapkan.

“Untuk semua rencana tersebut, kami coba tuntaskan seluruhnya dalam kurun waktu 45 hari mudah-mudahan bisa terselesaikan,” pungkas Brigjen Febriel.



Penulis: Erdhi

Editor: Solehatun.M

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *