RPL Desa Akan Dilanjut untuk Jenjang Pascasarjana

BOJONEGORO – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan melanjutkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ke jenjang pascasarjana. Rencananya beberapa perguruan tinggi negeri berikut dengan pemerintah daerah akan bekerja sama menyukseskan program tersebut.

 

Di antaranya adalah Kabupaten Bojonegoro sebagai pemerintah daerah pertama yang melaksanakan program tersebut. Selain itu Kabupaten Blora serta perguruan tinggi negeri seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Semarang.

 

“Sebentar lagi akan diselenggarakan RPL desa S2 oleh UB kemudian juga UNS (Universitas Sebelas Maret). Selain Kabupaten Bojonegoro (S2) ada Kabupaten Blora juga sebentar lagi akan kerja sama dengan UNNES,” terang Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlela di peringatan Hari RPL Desa tahun 2023 di Bojonegoro, Kamis (2/3/2023).

 

RPL Desa merupakan program yang digagas Kemendes PDTT bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan pemerintah daerah. Mahasiswa berasal dari kepala desa, perangkat, hingga tenaga pendamping profesional dengan mengkonversi pengalaman dalam SKS.

 

Sampai saat ini telah ada 1.000 mahasiswa RPL Desa S1 di Unesa dan UNY dengan dukungan penuh dari Kabupaten Bojonegoro untuk beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT).

 

Beberapa program studi yang menjadi fokus dalam RPL Desa jenjang sarjana adalah Administrasi Negara, Administrasi Publik, Manajemen, Pendidikan Sosiologi, Sosiologi, Pendidikan Luar Sekolah, dan Akuntansi.

 

Sementara Program Studi Agribisnis, Ekonomi Pertanian, Teknologi Pendidikan, Sosiologi, Penyuluhan Pembangunan, Teknik Sipil, Pengelolaan SDA dan Lingkungan, dan Perencanaan Wilayah dan Kota yang direncanakan untuk jenjang pascasarjana.

 

Adanya program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM di desa sehingga bermanfaat pada pembangunan hingga ke Indonesia. Luthfiyah menegaskan hal tersebut penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

 

“Program ini jadi salah satu program unggulan di Kemendes karena SDM desa menjadi faktor utama dalam pembangunan desa. Kita semua berharap dengan dikembangkannya RPL Desa maka semakin banyak SDM berkualitas. Maka muaranya pada pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat,” terang Luthfiyah.

 

Sementara itu, Hari RPL Desa 2023 diperingati pada 3 Maret. Tema yang diusung adalah Kolaborasi RPL Desa, Menuju Kebangkitan Indonesia.

 

Selain pertemuan dengan perwakilan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan mahasiswa RPL Desa, acara juga dilangsungkan dengan pemberian perlindungan dan santunan pada ahli waris TPP yang meninggal pada Januari dan Februari 2023. Hal ini merupakan hasil kerja sama antara Kemendes PDTT dengan BPJS Ketenagakerjaan.

 

Beberapa di antaranya berasal dari Kabupaten Lamongan, Pasuruan, Malang, Pacitan, dan Bojonegoro.

 

Penulis: Danu

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *