TABANAN – Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan berupaya wujudkan ketahanan pangan dengan membuat program pengadaan bibit sapi. Perbekel Desa Kukuh Made Sugianto, menyatakan bahwa program ini adalah atas permintaan dari warga.
“Program pengadaan bibit sapi sudah berjalan dari tahun 2022 dan berlanjut di 2023,” ucap Sugianto, Selasa (21/2).
Sugianto mengatakan untuk mekanisme pemberian sapi adalah dengan cara diundi. Menurutnya dengan melihat potensi di Desa Kukuh akan lebih menguntungkan untuk memelihara sapi daripada menanam porang dan jagung.
Saat ini, program pengadaan bibit sapi masih di tahap survei harga. Rencananya bibit sapi jantan dibelikan sebanyak 10 ekor dengan prediksi harga per ekor Rp 10 juta.
“Kalau tahun 2022 kami belikan bibit sapi betina jumlah yang dibeli 32 ekor. Harga per ekor Rp 5 juta,” tambahnya.
Nantinya pemberian sapi akan diundi bagi warga yang berminat untuk memelihara sapi di delapan banjar Desa Kukuh. Setelah satu tahun dipelihara sapi tersebut bisa dijual dan keuntungannya akan dibagi dua.
“Sebanyak 75 persen keuntungan berhak dimiliki pengadas (yang memelihara sapi), dan 25 persennya masuk kas desa. Selain itu kesehatan sapi juga ditanggung desa,” papar Sugianto.
Selain pengadaan bibit sapi, upaya mewujudukan ketahanan pangan di Desa Kukuh dilakukan dengan pembagian bibit durian unggul dan manggis. Total bantuan yang diserahkan sebanyak 1.000 bibit durian unggul dan 1.000 bibit manggis yang diserahkan Kadis Pertanian Provinsi Bali I Wayan Sunada.
“Bantuan bibit dari Provinsi Bali untuk durian sudah dibagi ke masyarakat. Akan ditanam di belakang rumah, sementara bantuan manggis masih menyusul,” pungkas Sugianto.
Penulis: Erdhi
Editor : Sol