KUDUS – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo ajak kader PKK untuk terus lakukan gerakan pilah sampah. Hal itu dilakukan untuk mendukung Program Kampung Iklim (ProKlim).
“Perubahan dimulai dari pilah sampah rumah tangga, organik, dan anorganik. Saya sendiri sudah mempraktekkan selama setahun. Hasilnya, bisa setor ke bank sampah yang menjadi keuntungan,” jelas Mawar, saat pembinaan Proklim di ruang pertemuan lantai IV Gedung A Setda Kabupaten Kudus, Rabu (15/2/2023).
Ia menambahkan, dalam menghadapi isu perubahan iklim tidak ada solusi instan yang bisa dilakukan. Menurutnya, salah satu hal kecil yang bisa diterapkan dalam menghadapi isu perubahan iklim adalah dengan memilah sampah.
Karenanya Mawar ingin perubahan bisa dimulai dari lingkungan sekitar yang diawali dari kesadaran diri sendiri. Ia menekankan pentingnya peran penggerak dan kader PKK dalam meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim.
“Kita hidup di dunia ini menghirup oksigen diberi gratis. Maka, yang bisa kita lakukan adalah menjaga keseimbangan alam, demi anak cucu kita nanti,” tegasnya.
Perubahan iklim perlu ditangani dengan sinergi dari seluruh komponen karena permasalahan tersebut sudah menjadi isu global.
“Pemerintah tidak bisa sendiri, harus didukung seluruh komponen, mulai dari diri kita sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Abdul Halil, menyampaikan bahwa Kabupaten Kudus saat ini sudah memiliki 29 Kampung Iklim dan masih berencana untuk terus meningkatkan jumlahnya.
Program Kampung Iklim sendiri didasari dari Peraturan Bupati Kudus Nomor 32 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Program Kampung Iklim.
“Tindak lanjutnya adalah, membentuk Kampung Iklim. Kita juga akan membentuk tim, yang akan mendamping ke desa-desa yang akan menjadi Kampung Iklim,” pungkasnya.
Penulis: Erdhi
Editor : Sol
Keterangan: Ketua TP PKK Kabupaten Kudus saat menyampaikan tentang program Kampung Iklim kepada awak media.
Sumber foto: jatengprov.go.id