Desa Wisata Ketapanrame, Kembangkan Wisata Edukasi Penggerak Ekonomi Masyarakat

Desa Wisata Ketapanrame Mojokerto menjadi desa wisata yang mengusung konsep wisata edukasi. Pengembangan konsep wisata ini mampu mendulang peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Capaian ini layak untuk menjadi percontohan pengembangan desa wisata lainnya.
Wisata Sumber Germpong (Dokumentasi Desa Ketapanrame)
Wisata Sumber Germpong (Dokumentasi Desa Ketapanrame)

MOJOKERTO – Desa Ketapanrame adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Desa ini memiliki tiga dusun yaitu, dusun Ketapanrame, Dusun Sukorame dan Dusun Slepi. Pusat pemerintahannya berada di dusun Ketapanrame.

 

Secara geografis, Desa Ketapanrame terletak di kawasan pegunungan. Tepatnya adalah di ketinggian 700- 1.200m dari permukaan laut. Desa ketapanrame terletak diantara dua pegunungan yaitu gunung penanggungan dan welirang. Sehingga, desa ini cocok untuk ditanami sayuran, buah- buahan dan segala aneka tumbuhan lainnya. Tak hanya itu, potensi wisata di desa Ketapanrame juga cukup mendukung, salah satunya keberadaan wisata air terjun Dlundung.

 

Gayung bersambut, potensi wisata itu dibarengi dengan beberapa upaya pemerintah desa dalam mengembangkan dalam skala bisnis, yaitu dengan melebarkan destinasi- destinasi wisata baru. Ikhtiar ini pun membuahkan hasil, Desa Ketapanrame berhasil menjadi desa wisata di Mojokerto yang dapat menghasilkan omset menggiurkan. 

 

Taman Ghanjaran

 

Taman Ghanjaran menjadi salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi di Mojokerto. Destinasi ini dibangun diatas lahan milik desa yang luasnya mencapai 2,8 hektar yang meruupakan lahan milik desa dan sebagian milik masyaraakat. Seluruh pembangunannya menggunakan pendanaan kas desa.

 

Suasana Sore di Taman Ghanjaran (Dokumentasi Desa Ketapanrame)
Suasana Sore di Taman Ghanjaran (Dokumentasi Desa Ketapanrame)

 

Pendirian destinasi ini juga bertujuan untuk menambah pendapatan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak hanya menggantungkan diri pada bidang pertanian. Bisa dipastikan, semua pekerja yang diberdayakan adalah masyarakat desa Ketapanrame. 

 

“Wisata Taman Ghanjaran, berdiri diatas Tanah Kas Desa ( TKD ) yang sudah tidak lagi difungsikan untuk lahan pertanian karena hasilnya yang kurang maksimal. Pemerintah Desa dan masyarakat bersepakat untuk menjadikan lahan ini sebagai tempat wisata buatan yang dikelola BUMDesa,” terangnya.  

 

Dibangun dengan konsep wisata alam yang tetap memiliki kesan modern. Destinasi dapat terbilang unik, sebab destinatinasi ini  menggabungkan wahana bermain dengan pemandangan alam.

Destinasi taman Ghanjaran banyak menawarkan wahana permainan anak- anak hingga dewasa.

 

Beberapa wahana permainan yang dapat dipilih diantaranya, sepeda udara, cinema 9D, bom- bom car, tagana rider, bianglala, melukis, odong- odong dan lainnya. Selain wahana permainan, taman Ghanjaran juga dilengkapi dengan kolam renang dan wisata kuliner.

 

Suasana di Taman Ghanjaran (Dokumentasi Desa Ketapanrame)
Suasana di Taman Ghanjaran (Dokumentasi Desa Ketapanrame)

 

Untuk dapat menikmati dan berekreasi di  lingkungan Taman Ghanjaran, pengunjung tak perlu membayar tiket masuk. hanya membayar retribusi parkir sebesar Rp 3 ribu untuk motor dan Rp 6 ribu untuk tarif parkir mobil. Namun jika ingin merasakan sensasi baru, pengunjung dapat mencoba  wahana yang ada dan membayar sesuai dengan harga yang variatif. Wisata ini buka dari pukul 8 pagi sampai 10 malam.

 

Selanjutnya, Taman Ghanjaran ini terletak di Jalan Raya Tretes Trawas nomor 88, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Lokasinya dekat dengan Universitas Ubaya Training Center (UTC).  Dari UTC, pengunjung dapat berjalan kaki menuju lokasi dengan menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit. 

 

Rute menuju Ghanjaran garden Mojokerto tergolong mudah. Pengunjung dapat memulai perjalanan dari Mojosari hingga langsung menuju Kecamatan Trawas hingga melewati polsek trawas. Berikut denah lokasi detailnya;


Wisata Sumber Gempong

 

Wisata Sumber Gempong berada di kawasan kaki Gunung Penanggungan, Dusun Sukorame, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Wisata ini dibangun dengan pola pendanaan pembelian saham oleh masyarakat setempat. Satu lembar saham dibandrol dengan harga Rp 1 Juta. Pemdes setempat memberikan batasan pada setiap KK untuk hanya bisa membeli maksimal 10 lembar saham. 

 

Keramaian Wisata Sumber Gempong (Doc Desa Ketapanrame)
 Keramaian Wisata Sumber Gempong (Doc Desa Ketapanrame)

“Peserta urun dana tidak diperkenankan menarik dananya selama 3 tahun sejak digulirkan. BUM Desa sebagai mitra kelompok menjamin bahwa dana tersebut akan dikembangakan paling lama 5 tahun sudah BEP, dan jika tidak tercapai akan dikembalikan kepada peserta sesuai dana yang disetorkan,” jelasnya.

 

Zainul menambahkan, total biaya yang digelontorkan untuk membangun wisata Sumber Gempong yakni mencapai Rp 3 Miliar. Jumlah itu terdiri dari bantuan pihak ketiga senilai Rp 1 Miliar, investasi warga dengan nilai Rp 900 Juta dan dana BUMDes sebesar Rp 1,1 Miliar. 

 

Tempat ini memiliki iklim dan suasana yang sejuk. Nuansa pemandangan yang ada, memiliki panorama pegunungan dan hamparan sawah bertingkat dengan sumber mata air yang jernih.Beberapa fasilitas yang tersedia di antaranya motor ATV, sepeda air, dan tenda yang biasa digunakan untuk camping. 

 

Untuk bisa masuk, pengunjung hanya cukup merogoh kocek Rp 5 Ribu untuk setiap orangnya. Sedangkan untuk menikmati fasilitas sepeda air, pengunjung hanya perlu membayar tarif Rp 10 Ribu untuk setiap orangnya. Selanjutnya, untuk fasilitas motor ATV dipatok dengan harga Rp 25 Ribu untuk tiga kali putaran.

 

Plakat Wisata Sumber Gempong (Doc Desa Ketapanrame)
 Plakat Wisata Sumber Gempong (Doc Desa Ketapanrame)

Untuk menuju ke lokasi, pengunjung harus menempuh jarak sekitar satu kilometer ke arah timur dari Taman Ghanjaran Trawas atau sekitar 10 menit. Adapun transportasi yang bisa digunakan adalah motor atau mobil. Setelah melalui perkampungan, para pengunjung akan menyusuri jalan kecil yang diapit oleh pegunungan dan jurang, kondisi jalan cukup baik meskipun cukup berliku.

 

“Karena lokasinya berada di dusun, pengunjung harus melewati area perkampungan warga yang agak sempit,” terang Zainul.

 

Berikut denah lokasi detailnya;

 

Trafik Pengunjung

Kedua destinasi wisata yang ada di desa Ketapanrame ini cukup memikat daya tarik pengunjung. Wisata Taman Ghanjaran menjadi destinasi wajib di Mojokerto, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Merujuk pada data pemerintah desa Ketapanrame, setidaknya dalam satu hari destinasi wisata taman Ghanjaran mampu mendatangkan 500 pengunjung. Sedangkan di hari libur, setidaknya terdapat sekitar 2000 pengunjung yang mampu didatangkan. 

 

Tak berbeda jauh dengan wisata Taman Ghanjaran. Wisata Sumber Gempong juga dapat mendatangkan sekitar 500 wisatawan setiap harinya. Di hari- hari khusus libur, wisatawan yang datang bisa sampai lebih dari 2000. 

 

Besaran Omzet dan Alokasinya

Dari dua destinasi wisata itu, pengelola wisata yang tak lain adalah BUMDes Ketapanrame berhasil meraup omzet hingga Rp 250 Juta setiap bulannya. Jumlah omzet ini bersumber dari retribusi parkir, tiket masuk dan tarif wahana. Berikut rincian alokasi dan pembagian omzet dari dua destinasi di desa Ketapanrame;

 

Besaran Pembagian Laba dan Alokasi Wisata Taman Ghanjaran dan Sumber Gempong

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: