Desa Sugihan, Kawasan Dataran Rendah Penghasil Durian

LAMONGAN – Pohon durian biasanya identik tumbuh subur di kawasan dataran tinggi atau pegunungan. Namun, di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan pohon durian dapat tumbuh subur. Padahal desa Sugihan bukanlah tergolong kawasan dataran tinggi, melainkan dataran rendah.

“Satu pohon mampu menghasilkan 20 durian, dengan harga perkilonya mencapai Rp 75 Ribu. Kita panen satu tahun sekali, per kilonya 75 ribu dan biasanya satu pohon ada 20 durian,” kata salah satu petani durian di desa Sugihan, Tatok, Sabtu (11/2/2023).

Tatok juga menambahkan, lumrahnya panen yang berlangsung di desa Sugihan berlangsung dari Januari hingga Maret. Adapun durian yang ada di desa Sugihan memiliki ragam varietas, diantaranya durian montong, masmuar, ketan, musang king, dan duri hitam.

“Kalau saat ini yang menjadi favorit masyarakat ialah durian jenis montong,” ungkap pria yang sudah 20 tahun menjadi petani durian itu.

Metode pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat sekitar juga terbilang cukup unik, yakni dilakukan dengan metode pemesanan sejak buah masih kecil, jika sudah ada pembeli, maka penjual akan memasang papan nama pada buah yang telah dibeli. Jika, buah durian telah siap disantap, maka penjual akan menghubungi pembeli.

“Sistem penjualan kami tidak mengirim tapi didatangi ke sini. Biasanya calon pembeli akan memesan buah sejak buahnya kecil. Dan yang menjadi khas dari durian Sugihan ialah tidak dipanen kalau tidak jatuh sendiri dari pohonnya,” pungkasnya.

 

Penulis: Rizal

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *