BANDUNG – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Badan Pengembangan Informasi (BPI) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penandatanganan PKB itu untuk Keterpaduan dan Sinergisitas Program dalam rangka Percepatan Pencapaian SDGs Desa Berbasis Teknologi Tepat Guna di Lokasi 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) Wilayah Indonesia Timur.
“Atas nama Desa-desa di Indonesia dan Kementerian Desa, saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dengan ITB,” kata Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini di Kampus ITB Bandung, Jumat (10/02/2023).
Dalam sambutannya, Gus Halim sangat antusias atas dukungan yang luar biasa dari ITB. Sebagai salah satu kampus tehnik terbaik di Indonesia, peran ITB sangat penting untuk menggalang teknologi tepat guna, yang berpotensi mengakselerasi laju kemajuan desa.
Menurutnya, Kemendes PDTT saat ini sedang mempersiapkan program di Papua, Nusa Tenggara dan Maluku. Dengan dukungan ITB diharapkan bisa mempercepat penyelesaian program tersebut.
“Ini sangat bermakna bagi masyarakat disana, mudah-mudahan kerjasama ini terus berlanjut untuk bidang-bidang yang lain,” kata Gus Halim.
Selain teknologi tepat guna, Gus Halim juga memaparkan program-program Kemendes yang menggandeng kalangan kampus seperti Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa.
Saat ini, kata Gus Halim, Kemendes PDTT telah mengajak Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Negeri Surabaya. Peserta RPL sebanyak 1.076 orang. Adapun peserta terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Pengelola BUM Desa, Pendamping Desa dan Penggiat Desa. Komponen beasiswa menggunakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama empat semester senilai Rp22 Juta/mahasiswa.
Sementara itu, Rektor ITB Prof Rheini Wirahadikusumah Ph.D mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan dan dukungan dari Gus Halim dan semua pihak yang terlibat untuk terjalinnya kerja sama ini. Ia berharap sinergi PKB ini dapat memadukan program pengabdian ITB kepada masyarakat terutama di lokasi 3T wilayah Indonesia Timur
“Sinergi PKB yang akan ditandatangani ini diharapkan dapat tercipta kerja sama diantara untuk Melakukan keterpaduan program pengabdian kepada masyarakat di lokasi 3T wilayah Indonesia Timur, pertukaran dan pengembangan data dan informasi desa, melakukan pendampingan dan bimbingan teknis dalam pelaksanaan program kegiatan dan penerapan teknologi tepat guna serta kegiatan lain yang disepakati,” kata Prof Rheini.
Adapun Perjanjian Kerja Bersama tersebut, ditandatangani oleh Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB bersama Dr. Ivanovich Agusta S.P., M.Si, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi.
Bersamaan dengan PKB, Gus Halim dan Rektor ITB juga meluncurkan aplikasi Desanesha menjadi penanda hadirnya ITB di titik terjauh dan simbol kesiapan kehadiran Dharma sains, teknologi, desain dan seni di seluruh desa di Indonesia.
Turut hadir mendampingi Gus Halim di ITB, Nyai Lilik Umi Nashriyah dan Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kemendes PDTT.
Setelah itu, Gus Halim bersama rombongan menyambangi Kampus Ganesha ITB untuk melihat langsung kondisi kampus dam fasilitas yang dimiliki.
Penulis: Danu | Editor: Ifta