JAKARTA– Badan Pusat Statistik (BPS) bakal melakukan integrasi data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dengan program Smart Kampung yang dikembangkan Pemkab Banyuwangi. Hal ini sebagai upaya mendukung program pengentasan kemiskinan serta untuk mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Seingat saya kemiskinan Banyuwangi itu sempat 2 digit, sekarang 7 atau 8 persen, ini hal baik. Bagaimana program kemiskinan di Banyuwangi yang nanti juga bisa dijadikan pemikiran dari future platform yang akan dibangun BPS,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono saat penandatanganan nota kesepamahaman antara BPS dengan Pemkab Banyuwangi, Senin (30/1/2023).
Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di banyuwangi pada tahun 2022 berhasil turun hingga 7,51 persen. Hal tersebut merupakan dampak positif dari platform Smart Kampung dan pendataan berbasis digital hingga level desa yang di kembangkan oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi.
Selanjutnya, dari capaiaan data smart kampung yang melibatkan pemerintah desa itu akan ditingkatkan dalam pemutakhiran data Regsosek. Desa-desa di Banyuwangi nantinya akan mendapatkan pembinaan untuk bisa melakukan pemutakhiran data melalui program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).
“Sehingga data akan terus termutakhirkan dan bisa menjadikan referensi utama dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah,” imbuh Margo.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menyambut baik BPS menunjuk Banyuwangi untuk integrasi Regsosek dengan program Smart Kampung. Ia meyakini, melalui upaya itu, kemiskinan di Banyuwangi dapat ditekan.
“Data menjadi acuan utama bagi kami dalam mengambil kebijakan. Pendampingan dari BPS juga diharapkan akan semakin meningkatkan upaya Banyuwangi dalam mempersiapkan data yang terintegrasi,” ujar Ipuk.
Menurutnya, Pemkab Banyuwangi saat ini sedang berupaya mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik semaksimal mungkin. Dengan memprioritaskan integrasi inovasi program dari hulu ke hilir.
“Tidak hanya sebagai layanan publik yang berkaitan dengan administrasi belaka. Tapi, juga kita kembangkan dalam menekan angka kemiskinan, penanganan stunting dan lain sebagainya. Yang terbaru, program Banyuwangi Tanggap Stunting segera kami integrasikan ke Smart Kampung, di mana semua penanganan stunting terekam,” pungkas Ipuk Fiestiandani.
Penulis : Mukhlis
Editor : Ani