Mendes PDTT: RPL Desa Tak Boleh Jadi Lahan Stempel Ijazah Sarjana

SURABAYA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memastikan RPL Desa berjalan sesuai tujuannya yakni peningkatan SDM.

 

Proses rekrutmen hingga pelaksanaannya dijalankan secara sistematis, salah satunya dengan dipilihnya Perguruan Tinggi Negeri dengan kualifikasi yang tepat.

 

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini tidak ingin RPL Desa dimanfaatkan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan ijazah sarjana. Menurutnya, proses akademik harus dilalui secara serius sehingga kualitas para perangkat desa dapat meningkat.

 

“Sementara RPL Desa jangan dengan Perguruan Tinggi Swasta dulu. Ini pertaruhan kualifikasinya. Jangan sampai RPL Desa jadi atribut stempel hanya untuk mendapat ijazah. Kalau RPL Desa dengan Perguruan Tinggi Negeri sudah jalan katakan 2 angkatan kemudian kendali mutu sudah menemukan pola komunikasi yang bagus, nanti dinaungi Kemendes lalu saya akan memberikan ruang RPL Desa ke Perguruan Tinggi Swasta,” katanya saat FGD Tindak Lanjut Pelaksanaan RPL Desa di Surabaya, Kamis (19/1/2023).

 

“Sampai kapanpun RPL Desa tidak boleh jadi lahan untuk stempel ijazah S1 yang penting dapat gelar sarjana. Ini sudah kita hindari sejak awal,” sambung Gus Halim.

 

Lebih lanjut Gus Halim menyebutkan bahwa RPL Desa bukan hanya program sesaat. RPL Desa merupakan investasi jangka panjang yang akan terus Ia kawal meskipun kabatannya sebagai Mendes PDTT telah berakhir.

 

“RPL Desa ini bukan sekedar sebuah program jangka pendek tapi sebuah program yang sifatnya memiliki kekuatan investasi sangat tinggi untuk jangka yang cukup panjang,” tegasnya.

 

RPL Desa dilaksanakan dan telah masuk semester ketiga. Mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas akhir, salah satunya melalui penulisan skripsi.Gus Halim mengatakan bahwa Kemendes PDTT berkomitmen untuk mendampingi penyelesaian tugas akhir tersebut.

 

Gus Halim juga telah menugaskan seluruh jajarannya untuk memberikan pendampingan secara serius hingga menyiapkan data yang dibutuhkan.

 

“Kemendes akan melakukan pendampingan untuk tugas akhir mahasiswa RPL Desa. Ini wujud komitmen kami agar pilot projek RPL Desa yang mendapat dukungan penuh dari Bojonegoro ini bisa benar-benar terlaksana sampai akhir,” tutup Gus Halim.

 

 

Penulis: Danu

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *