KUPANG – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menegaskan, seluruh hasil capaian di tahun 2022 lalu menjadi bekal untuk mendorong pembangunan desa agar lebih baik lagi. Oleh karena itu, segala kekurangan kinerja pembangunan desa harus terus diperbaiki untuk pencapaian target Kemendes PDTT tahun 2024.
“Pencapaian di tahun 2022 ini, dapat menggambarkan, memproyeksikan kemampuan kita dalam memenuhi capaian target kinerja sampai dengan tahun 2024,” kata Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini dalam Rapat Kerja Kementerian Desa PDTT yang digelar di Kupang, Rabu (11/1/2023).
Beberapa capaian kemendes PDTT tahun 2022 diantaranya kinerja serapan anggaran Kementerian Tahun 2022 sebesar 96,18%, semakin berkurangnya jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal serta semakin bertambahnya jumlah desa berkembang, desa maju dan desa mandiri.
Bahkan lanjut Gus Halim, tahun 2022 jumlah desa mandiri sudah menembus angka 6.238 desa melebihi target RPJMN 2024 yakni 5.000 desa mandiri.
“Namun, target pencapaian desa berkembang sebanyak 56.791 desa, dan desa tertinggal menyisakan 14.152 desa belum dapat kita capai tahun 2022 ini, ini yang harus menjadi PR kita” kata Gus Halim.
Selain itu, beberapa indeks penting penetapan daerah tertinggal, mulai penurunan penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 24,80 persen, hingga meningkatnya rata-rata IPM daerah tertinggal sebesar 61,00 persen telah kita capai di tahun 2022 ini.
Di bidang transmigrasi, menurut Gus Halim beberapa Kawasan telah menunjukkan perkembangan yang baik di tahun 2022 ini, dengan meningkatnya nilai rata-rata indeks perkembangan 52 kawasan transmigrasi, menjadi 53,32 poin. Dari 52 kawasan transmigrasi prioritas, Gus Halim menargetkan tahun 2023 harus terdapat 7 kawasan berdaya saing.
“Hingga kini, belum ada kawasan yang berdaya saing, meski sudah terwujud 34 kawasan mandiri, dan 18 kawasan berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, di bidang kelembagaan ekonomi desa, cukup banyak progress yang dicapai. Diantaranya BUM Desa yang berbadan hukum, maupun transformasi UPK menjadi BUM Desa Bersama. Selain itu lanjut Gus Halim, Investasi di desa, meningkat dengan baik, hingga mencapai 5,26 persen pada tahun 2022, dari target kenaikan sebesar 1,75 persen.
“Kita targetkan tahun ini untuk semakin merevitalisasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama termasuk pengaturan pemeringkatan BUM Desa dan BUM Desa Bersama,”ujranya.
Untuk mencapai itu, Gus Halim menekankan pentingnya pemahanan terhadap arah pembangunan desa, tentu berkontribusi juga terhadap pembentukan kesadaran adanya hubungan interdependesi lintas unit kerja.
Olehnya, kata Gus Halim, diperlukan Workshop Khusus internal Kemendes PDTT agar pemahaman, penguasaan, hingga teknis pengarusutamaan SDGs Desa dalam program dan kegiatan di kalangan pimpinan tinggi madya dan pratama, ASN, maupun non ASN bisa merata.
“Hal penting lainnya, adalah pendayagunaan sumber daya yang kita miliki. Pahami, bahwa ketersediaan SDM ini, seluruhnya, untuk mencapai IKU kementerian,” kata Gus Halim.
Selain itu, seluruh pegawai, harus bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Kewajiban pimpinan, memberikan kepercayaan kepada pegawai. Gus Halim juga mendorong seluruh pejabat yang hadir untuk memecahkan setiap persoalan menggunakan data. Bahkan pihaknya juga memberikan penekanan, dalam menyusun program wajib berbasis data dan sasaran yang jelas.
“Sudah saya tekankan agar kerja berbasis data dan masalah, data-data yang digunakan harus benar-benar utuh dan komprehensif,” tutup Doktor alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut.
Setelah Raker, Gus Halim bersama Wakil Mendes PDTT Budi Arie Setiadi menyaksikan penandatanganan Pakta Integritas oleh Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kemendes PDTT. Raker juga dihadiri Sekjen Taufik Madjid, Pejabat Tinggi Pratama dan Madya di lingkungan Kemendes PDTT.