Gus Halim Ajak Bu Nyai Nusantara Dorong Sinergisitas Pesantren dan Desa  

SEMARANG – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) terus mendorong peran serta pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk aktif mempercepat pembangunan desa.

 

Sejarah membuktikan jika pesantren menjadi pilar pembangunan desa termasuk mengerakkan ekonomi masyarakat.

 

“Pesantren mempunyai sejarah Panjang menjadi pusat penggerak aktivitas masyarakat desa. Maka tugas saya adalah terus mendorong agar sinergitas antara desa dengan pesantren yang ada di desa itu itu bisa dibangun sedemikian rupa sehingga saling mendukung antara pesantren dengan warga masyarakat,” ujar Gus Halim saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Silaturrahim Nasional (Silatnas) Bu Nyai Nusantara ke-3 dengan Tema ‘Dakwah Ekonomi Bu Nyai dalam Memajukan Masyarakat Desa’ didampingi Lilik Umi Nasriyah, di Patra Hotel and Convention Semarang, Selasa (8/11/2022)

 

Gus Halim menjelaskan pondok pesantren di berbagai pelosok desa di Indonesia selama ini tidak hanya menjadi pusat-pusat pendidikan. Tetapi pesantren juga menjadi pusat gerakan ekonomi maupun sosial budaya masyarakat di sekitarnya.

 

“Maka pengaruh dari para bu nyai yang menjadi pengasuh pondok putri sangat besar dalam menggerakan pesantren sebagi pusat kegiatan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.

 

Menurut Gus Halim sinergitas ini sangat penting. Pasalnya Ia melihat beberapa aktivitas ekonomi warga desa terkadang kontraproduktif dengan kegiatan pesantren.

 

“Saya melihat beberapa kegiatan ekonomi yang ada di desa, seperti Warnet di mana santri-santri banyak yang memanfaatkan itu. Jika ini tidak ada sinergi maka justu merugikan karena santri bisa memanfaatkan warnet pada jam-jam yang dilarang,” tegasnya.

 

Gus Halim mengungkapkan masyarakat atau desa yang berlokasi di sekitar pondok pesantren cenderung lebih sejahtera dibanding desa-desa lainnya. Meskipun cukup banyak warga desa yang belum menyadari faktor tersebut.

Oleh karena itu, Gus Halim mengajak Bu Nyai Nusantara untuk terus bersama-sama meningkatkan sinergisitas ekonomi dan sosial budaya dengan masyarakat sekitar agar terus bersatu dan berkesinambungan dalam peningkatan ekonomi antara pesantren dan masyarakat sekitar.

 

“Sehingga warga masyarakatnya bagian dari pesantren, pesantrennya menjadi bagian dari masyarakat,” pungkasnya.

 

Sebagai informasi, Silaturahim Nasional Ke-3 (Silatnas III) Bu Nyai Nusantara di Patra Jasa Semarang diselenggarakan oleh Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU) Jawa Tengah.

 

Kegiatan tersebut digelar sebagai bagian dari program kerja RMI PW NU Jawa Tengah dalam rangka memeriahkan Hari Santri sekaligus menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *