JEMBER – Rumah Baca An Nisa adalah simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat di Desa Kemuningsari Kidul Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Inisiatif yang diberkahi oleh semangat juang dan rintis oleh pasangan suami istri ini telah menjadi pusat literasi dan pendidikan informal yang mengubah pandangan masyarakat desa terhadap pentingnya membaca dan belajar.
Duduk bersama bapak Mulyadi, penggerak utama Rumah Baca An-Nisa, saya menapaki perjalanan yang menginspirasi dan membangun. Mulyadi menceritakan bagaimana kebutuhan akses pendidikan dan literasi di desa mereka cukup pelik akibat wabah Covid-19. Segala macam pembelajaran tatap muka berganti online, sedangkan tak semua pengajar di desa menguasai teknologi. Hal itu membuat Mulyadi dan istri berinisiatif membuka ruang belajar di teras rumah mereka.
“Kami sangat prihatin kepada anak didik kami terutama di wilayah pedesaan, Ketika belajar harus daring, belum tentu semua wali murid bisa menggunakan media sosial,” kata Mulyadi sedikit lesu.
Awal Berdirinya Rumah Baca An Nisa
Dengan fasilitas seadanya, Mulyadi mempersiapkan emperan rumahnya untuk dijadikan tempat belajar. “Kami mengadakan bimbingan belajar secara gratis. Kami menyesuaikan dengan kebutuhan siswa-siswi,” kata Mulyadi.
Tepat pada tanggal 17 Agustus 2019 Rumah Baca An-Nisa’ diresmikan dan sejak itu juga bergerak di bidang social kemasyarakatan dan turut andil dalam rangka mencerdaskan generasi bangsa.
“Kami bermusyarah dengan relawan dan mahasiswa Universitas Islam Jember dan Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Siddiq Jember diputuskan hari jadi nya 17 Agustus 2019,” jelas Mulyadi
Sejak peresmian, Mulyadi masih menjalankan kegiatan sosial secara terbatas. Gelar peresmian pada 17 Agustus 2019 ini dikemas secara sederhana berupa acara santunan anak yatim. “Kami juga mengundang pemerintah desa yang dihadiri langsung oleh kepala desa” tambah Mulyadi.
Di awal peresmian, Rumah Baca An-Nisa’ hanya sedikit koleksi buku baca yang tersimpan di rak. Berkat perjuangan dan keistiqomahan, Rumah Baca An-Nisa’ telah memiliki 100 koleksi buku lebih tepat di usia 1 tahun.
“Kami posting kegiatan di media sosial, akhirnya ada yang menyumbangkan buku namanya Pustaka Halmahera Pak Muis,” Mulyadi.
Rumah Baca An-Nisa tidak sekadar menyediakan rak-rak penuh dengan buku-buku menarik dari berbagai genre, mulai dari fiksi hingga non-fiksi, tetapi juga menawarkan beragam program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi di kalangan anak-anak. Dari kelas membaca hingga bimbingan belajar, les mingguan dan wisata edukasi.
“Kami punya kegiatan yang Namanya wisata edukasi, kami berkunjung ke Puslit Kopi Kakau, ke Galaxi, sampai kami dapat jatah untuk ikut seminar lokakarya yang di selenggarakan Pemkab Jember,” tambah Mulyadi.
Selain itu juga banyak sumbangan buku dan alat tulis yang diterima dari berbagai pihak. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa Rumah Baca An-Nisa’ dapat dipercaya dan diterima oleh masyarakat.
“Kami sering dapat kiriman dari donatur bentuk barang buku tidak mencantum nama pengirimnya,” tambah Mulyadi.
Mulyadi juga menyampaikan bahwa dalam 1 tahun terakhir pernah melakukan kerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di desa setempat.
Mulyadi berharap, dengan menanamkan cinta akan pengetahuan dan keinginan untuk belajar, lembaganya tidak hanya merubah kehidupan individu, tetapi juga membantu membentuk masa depan yang lebih baik untuk seluruh komunitas Jenggawah.
“Kami ingin menjaga semangat belajar tetap menyala,” tambah Mulyadi.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib