Kolom Desa

Cegah Hama Melalui Light Trap

:ight Trap di salah satu lahan pertanian di Banywangi. sumber foto: DPMD Jatim

BANYUWANGI – Hama kupu-kupu putih kerap menjadi tantangan bagi petani. Proses hama ini bisa dibilang cepat sebab kupu-kupu putih hinggap pada daun lalu bertelur hingga menetas dalam jangka waktu 4 hari saja. 

 

Saat bertelur, kaper menghasilkan 2000-3000 butir telur. Setelah menetas, telur akan menjadi ulat yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman bawang merah. Sehingga dicari cara agar kaper tidak sampai hinggap dan bertelur di tanaman.

 

Selain menggunakan pestisida, kini banyak petani yang mengembangkan teknologi dan pengetahuan dalam mencegah proses penyebaran hama di tanaman mereka. Salah satu inovasi pertanian itu dilakukan oleh petani di desa-desa Banyuwangi, Jawa Timur. 

 

Sejumlah petani di daerah Banyuwangi memanfaatkan Light Trap untuk menangkal kupu-kupu putih atau masyarakat biasa menyebutnya kaper/grayak yang menjadi hama utama tanaman bawang merah. 

 

Sebagai Instrumen untuk Mereduksi Penggunaan Pestisida 

 

Kelompok Tani Joyo, yang berada di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo merupakan salah satu yang mengaplikasikan Light Trap di tanaman bawang merah mereka. Para petani menyebut teknik ini dengan Lautan Merah (Lampu Meningkatkan Produksi Bawang Merah). 

 

Light trap tersebut merupakan komponen lampu LED berwarna hijau yang dipasang di areal tanaman. Light trap dinyalakan setiap malam untuk menangkal kupu-kupu putih yang akan hinggap di daun-daun tanaman. 

 

Ketua Poktan Tani Joyo Desa Kedungwung, Hendro Kurniawan mengungkapkan pengaplikasian lampu perangkap tersebut telah dilakukan sejak 2020. Sebelumnya, petani menggunakan cara konvensional dengan hanya menyeprotkan pestisida. 

 

Menurutnya, harga pestisida dikeluhkan petani sebab dianggap mahal, belum lagi dengan resiko jangka panjang yang berbahaya bagi lingkungan. Sehingga para petani berinisiatif memasang lampu untuk menangkal serangan hama tersebut.

 

“Lampu ini sebagai repellent yang dipercaya dapat menarik perhatian kupu-kupu (kaper) sehingga mereka tidak hinggap dan bertelur di daun bawang,” jelas Hendro. 

 

Cegah Hama Melalui Light Trap
Hama kupu-kupu putih yang masuk perangkap Light Trap. Sumber foto: DPMD Jatim

Berhasil Tingkatkan Hasil Panen Bawang

 

Dengan teknologi light trap, produksi Poktan Tani Joyo meningkat dari 10 ton perhektar pada tahun 2022. Sedangkan pada 2023, hasil produksi meningkat hingga menyentuh angka 13 ton perhektar. 

 

Penggunaan light trap ini telah berhasil mereduksi penggunaan pestisida hingga 40 persen. Tentunya, cara ini juga mampu menekan biaya belanja pestisida bagi para petani.

 

“Dengan menggunakan lampu, ternyata bukan hanya produksinya yang meningkat, tapi penggunaan bahan kimianya juga berkurang sehingga lebih ramah lingkungan,” ujar Hendro. 

 

Exit mobile version