JEMBER – Kampung Durian di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember cocok untuk berlibur sambil berburu durian sekaligus menikmati pemandian. Tidak hanya saat libur akhir tahun, setiap akhir pekan wisata ini terus dipadati pengunjung.
“Kesegaran air khas pegunungan dapat dirasakan pengunjung saat menceburkan diri dan berendam di pemandian. Setelahnya, mereka bisa menikmati buah durian,” kata Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Hidayatullah, Sabtu (30/12/2023).
Ia mengatakan, mayoritas warga di wilayahnya menanam dan membudidayakan buah durian. Meski dua tahun lalu buah durian gagal panen, tetapi akhir tahun 2023 ini diprediksi sampai April 2024 hasil panen durian melimpah.
“Kampung Durian ini menyajikan keindahan alam, camping ground, dan outbond. Semua alami dan kami memanfaatkan aliran sungai kecil yang ada di sisi utara, juga sebagai pemandian alam. Karena air ini langsung dari puncak Gunung Argopuro,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, akses jalan menuju wisata ini masih mengalami kerusakan dan dengan lebar yang masih khas pedesaan. Ia berharap, pemerintah segera menindaklajuti hal tersebut.
“Semoga nanti ada perbaikan dari pemerintah setempat. Apalagi kalau membahas tentang pengelolaan wisata ini adalah swadaya dari warga. Alhamdulillah kami bahu membahu saling mendukung untuk mengembangkan lokasi wisata ini,” jelasnya.
Hidayatullah memaparkan, wisata kampung durian menyediakan beberapa fasilitas yang bisa disewa untuk para pengunjung dan harganya juga terjangkau. Adapun untuk menyewa tenda di lokasi camping ground, pengunjung cukup membayar Rp20 ribu per jam.
“Kalau bermalam terhitung dari 12 jam, semisal masuknya dari jam 5 sore sampai jam 9 pagi, itu tarifnya Rp125 ribu. Untuk fasilitas di dalam tenda, kita hanya menyediakan matras saja. Untuk kasur dan bantalnya sewanya juga berbeda,” jelasnya.
Kemudian untuk menikmati segarnya mandi di aliran sungai kecil, Hidayatullah menyebut semuanya gratis.Tetapi kalau menggunakan ban pelampung dikenakan biaya Rp5 ribu.
“Itupun dengan durasi tidak terbatas,” katanya.
Hidayatullah menyebut jumlah pengunjung paling banyak saat akhir pekan. Adapun dengan jumlah pengunjung mencapai 700 sampai 2000 pengunjung.
“Karena tiket masuk sudah include dengan parkir. Motor dua orang kan berboncengan, bayar Rp5 ribu. Mobil Rp10 ribu. Untuk pengunjung tidak hanya dari Jember, ada yang dari Bondowoso, Lumajang, dan kota tetangga lainnya,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal