Badung – Beberapa kelompok petani Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung telah mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Hal tersebut mereka lakukan usai mengalami kerugian gagal panen akibat sawah mereka mengalami kekeringan.
“Iya kekeringan ini tentu merugikan para petani yang saat ini menanam padi,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana, Selasa (8/8/2023).
Ia menjelaskan, permohonan bantuan tersebut sudah diberikan langsung kepada Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, dengan harapan para petani di Subak Penarungan bisa mendapatkan asuransi akibat adanya bencana jebolnya tanggul sungai Tukad Yeh Panet pada 8 Juli 2023 lalu.
Ia mengatakan, sawah yang mengalami kekeringan di Desa Penarungan mencapai 266 hektare yang dimiliki oleh 480 petani. kejadian tersebut sudah mendapat atensi dari Dinas PUPR Badung dan penanganan oleh kantor BWS Bali Penida. Bahkan saat ini sedang dalam proses perbaikan.
Selain itu, pihaknya mengaku Pemkab Badung, tengah berupaya agar klaim asuransi usaha tani bisa turun untuk mencairkan beban para petani yang terimbas.
“Pihak subak juga sudah mengajukan bantuan dana bencana kepada Bapak Bupati (Bupati Badung Giri Prasta). Namun saat ini semua itu masih berproses,” jelasnya.
Pekaseh Subak Penarungan, I Made Suka mengakui petani hanya bisa berpasrah diri akibat adanya kekeringan di saluran irigasi atau tanggul di aliran Tukad Yeh Penet yang jebol.
“Kalau berbicara masalah kerugian, kita sangat rugi. Karena sudah pasti gagal panen, mengingat padi memang membutuhkan air,” katanya.
Pihaknya memperkirakan kerugian yang dialami petani di Subak Penarungan mencapai Rp 1,5 miliar lebih. Kerugian itu dihitung dari anggaran pembibitan hingga proses tanam padi.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis