Kolomdesa.com, Kutai Timur – Desa Tepian Terap, Sangkulirang, Kutai Timur, memiliki sekitar 30 hektare lahan tidur. Lahan tersebut rencananya akan dilakukan reboisasi untuk menjadi kebun buah.
“Desa tersebut ikut berkontribusi dalam program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF). Program penurunan emisi karbon yang didukung oleh bank dunia tersebut mengalokasikan dana senilai Rp 305,180 juta,” Kata Sekretaris Desa Tepian Terap, Muhammad Ardan, Senin (18/11/2024).
Ardan mengatakan bahwa desa yang berada di Kecamatan Sangkulirang itu mengajukan proposal untuk penggunaan dana tersebut dalam pemberian bibit buah dan mengubah lahan tidur menjadi kebun buah. Proposal tersebut masih dalam proses validasi sebelum pencairan dana oleh beberapa pihak terkait.
“Lahan tidur di desa kita, tembus total sekitar 30 hektare. Tapi itu pendataannya setelah pembagian bibit. Itu masih perkiraan . Karena masyarakat belum mau mendata, kalau belum ada bibitnya,” jelasnya
Ardan mengungkapkan bahwa pemerintah desa juga akan membentuk kelompok tani buah untuk mengelola lahan-lahan kebun tersebut. Dengan menggandeng beberapa pihak terkait seperti lembaga adat, RT, hingga Kepala Dusun.
“Syaratnya untuk pembagian bibit buah, harus punya lahan tidur sehingga harus tepat sasaran. Takutnya dijual, dan pasti tidak efektif,” tambahnya.
Ardan juga menjelaskan bahwa lahan yang akan menjadi kebun buah ini nantinya dapat bermanfaat untuk menambah penghasilan masyarakat serta menghindari pembukaan lahan dengan cara membakar. Kemudian sisa penebangan pohon atau pembukaan lahan-lahan tersebut akan dijadikan pupuk alami untuk menambah kesuburan tanah.
“Lahannya itu tidak seperti hutan, namun lahan tak terpakai, seperti lahan belukar. Jadi kalau tidak bakar, kita bisa jadikan pupuk organik sisa pembukaan lahannya. Kita diamkan lama di lahannya, nantinya akan jabuk dan menjadi pupuk,” pungkasnya.
Penulis : Devi arp
Editor : Danu