Site icon Kolom Desa

Jaga Kondusifitas Alam, 275 Tukik di Lepasliarkan Pokmaswas di Pantai Desa Sulengwaseng

Kelompok Masyarakat Pengawas Jalur Gaza, Desa Sulengwaseng, Kabupaten Flores Timur, NTT kembali melepasliarkan 275 ekor anak tukik di pantai Kecamatan Solor Selatan. Sumber foto : AntaraNTT

Kelompok Masyarakat Pengawas Jalur Gaza, Desa Sulengwaseng, Kabupaten Flores Timur, NTT kembali melepasliarkan 275 ekor anak tukik di pantai Kecamatan Solor Selatan. Sumber foto : AntaraNTT

Kolomdesa.com, Flores Timur – Sebanyak 275 anak tukik kembali di lepasliarkan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jalur Gaza, di pantai Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami melepas tukik sebagai bentuk komitmen untuk menjaga lingkungan,” kata Ketua Pokmaswas Jalur Gaza Desa Sulengwaseng Mus Melur ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (31/7/2024)

Dilepasliarkannya tukik atau anak penyu itu yang awalnya berasal dari telur-telur yang di selamatkan sejak beberapa bulan lalu, kemudian telur-telur itu dibenamkan pada lokasi yang telah di sediakan sesuai dalam letak sarang pertama ditemukan.

Selain itu telur diawasi selama lebih kurang lima hingga tujuh minggu. Itupun pengawasan dilakukan dengan intensif untuk mencegah masuknya burung gagak yang hendak memakan telur-telur tersebut.

“Total selama bulan Juli sudah 325 tukik kami lepasliarkan,” ucapnya.

Ia mengatakan melepasliarkan tukik merupakan salah satu upaya melindungi penyu yang telah dilakukan oleh Poksmaswas Sulengwaseng sejak tahun 2018. Sejak tahun 2018 hingga 2023 Pokmaswas Jalur Gaza Desa Sulengwaseng telah melepasliarkan 10.375 penyu.

Menurutnya, perlu peran serta semua masyarakat desa untuk menjaga habitat asli penyu dengan tidak mengkonsumsi telur yang ditemukan di pantai.

“Kami temukan telur, kami benamkan, kami jaga hingga menetas, lalu kami lepas kembali ke alam,” ucapnya.

Adapun Poksmaswas dari Desa Sulengwaseng ini pernah mendapatkan bantuan peralatan konservasi penyu senilai Rp99 juta dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar.

Bantuan yang diberikan yakni satu kapal fiberglass, teropong, handy talky, dan seragam bagi kelompok.

Dalam catatan Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT wilayah Lembata, Flores Timur, dan Sikka, maka pokmaswas itu menjadi kelompok yang sangat berpengalaman dalam memberikan edukasi tentang penyu. Bahkan tempat itu menjadi lokasi magang atau pelatihan bagi nelayan dari Lembata dan Maumere.

Penulis : Fais
Editor : Danu

Exit mobile version