Kolomdesa.com, Jember – Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat-Sastra Humaniora Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (Keris-Dimas SasHum FIB Unej) bekerjasama dengan Sanggar Tari Gelar Budaya usai gelar Pendampingan Kreasi Seni Tari.
Acara tersebut digelar di Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Jember. Dan berlangsung pada (19/05/2024) lalu.
Ketua Pengabdian Keris-Dimas Sashum FIB, Abu Bakar RM menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas anggota Sanggar Tari Gelar Budaya.
“Khususnya dalam memahami dan mempraktikkan konsep-cipta seni melalui metode alih wahana dari narasi sastra ke gerak tari,” ujar dosen program studi Sastra Indonesia Universitas Jember tersebut.
Abu berharap kegiatan pengabdian ini dapat menjadi model bagi universitas lain dalam mengembangkan program-program yang mengintegrasikan pendidikan dengan pelestarian budaya lokal.
“Kami berharap dapat terus melanjutkan program seperti ini di masa mendatang dan memperluas jangkauan kami ke desa-desa lain di Jember,” tutup Abu Bakar.

Pengasuh Sanggar Tari Gelar Budaya, Koni Kunariyono, mengungkapkan apresiasinya atas terselenggaranya FGD. Ia mengatakan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat bagi sanggar.
“Tidak hanya peningkatan kualitas anggota sanggar, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal, khususnya melalui kreasi cipta tari dari model alih wahana. Kami sangat berterima kasih kepada para dosen, mahasiswa, dan pihak universitas yang telah bekerja sama melaksanakan program ini di sanggar kami,” ujarnya.
Sanggar Tari Gelar Budaya, asuhan Koni Kunariyono berdiri di tanggal 1 Januari 1978. Sanggar tersebut dikenal aktif dalam pelestarian tari tradisional di wilayah Jember dan sekitarnya, serta mempunyai ratusan lebih anggota tetap.
Dalam acara tersebut, para peserta FGD diajak untuk mengikuti diskusi meliputi teknik dasar pemahaman narasi dan tari, dan cara mengalihwahankan narasi sastra ke dalam gerak tari, yang diilhami dari cerita-cerita rakyat lokal. Salah satunya tentang narasi “Tumpeng Klepon”.
Antusiasme anggota Sanggar Tari Gelar Budaya Desa Sidomekar terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Salah satu peserta, Diana, mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan Ini pengalaman yang sangat berharga.
“Tidak hanya belajar makna tari dari yang umum hingga yang mistis/sakral, tetapi juga mendapatkan pengetahuan baru tentang sastra dan bagaimana menggabungkannya dengan seni tari,” katanya.
Sebagai informasi, program ini merupakan bagian dari program LP2M UNEJ terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan kegiatan ini, tidak hanya Keris-Dimas Sashum FIB Unej yang menunjukkan komitmennya dalam pelaksaan Tri-Darma secara intens.
Tetapi juga turut berupaya melestarikan budaya lokal melalui pendidikan dan pengabdian masyarakat, serta membangun jembatan antara dunia akademik dan komunitas lokal.
Editor: Rizal Kurniawan
Kontributor: Abu Bakar RM, SS., MA. (Ketua Pengabdian Keris Dimas-SasHum/Pengajar di Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember)