Site icon Kolom Desa

Desa Cantik di Buleleng Bakal Maksimalkan Penerapan Dana Desa

Ilustrasi Tarian. Sumber foto : istockphoto

Ilustrasi Tarian. Sumber foto : istockphoto

kolomdesa.com, Klungkung – Sebanyak 9 desa di Kabupaten Buleleng, Bali, resmi dicanangkan sebagai Desa Cantik (Desa Cinta Statistik).

Desa Cantik ini sebagai langkah tepat dalam program percepatan penerapan dana desa, sehingga mampu merencanakan kebijakan dengan lebih tepat sasaran.

“Program ini harus memiliki target yang jelas dan terukur. Misalnya, di Desa A, kita akan mengetahui data terkait tingkat kemiskinan, pengangguran, jumlah laki-laki dan perempuan, serta tingkat pendidikan. Setelah program berjalan, kita bisa mengukur dampaknya, seperti penurunan angka kemiskinan atau pengangguran,” kata Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, Sabtu (7/9/2024).

Program itu bertujuan untuk mendorong pemerintah desa agar lebih memahami pentingnya data statistik dalam pengambilan keputusan serta pembangunan desa yang berkelanjutan. Beberapa desa yang terpilih sebagai Desa Cantik di Buleleng meliputi Desa Patas, Lokapaksa, Bengkel, Gobleg, Kayuputih, Alasangker, Sangsit, Tajun dan Sambirenteng.

Lebih lanjut ia mengungkapkan begitu pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam program Pencanangan Desa Cantik 2024. Kolaborasi itu akan memudahkan eksekusi program secara lebih terukur dan efektif, terutama dalam hal penurunan kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan kualitas pendidikan di desa-desa.

Agar program berjalan sesuai dengan target yang di tetapkan, maka penting para camat memegang peran sebagai ujung tombak dalam memonitor.

“Camat harus memastikan bahwa anggaran desa selaras dengan program pengentasan kemiskinan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan tercipta efisiensi anggaran,” tegasnya.

Disisi lain Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Singaraja, Bimbo Abdi Suardika, memastikan bahwa pihaknya akan terus memberikan pembinaan kepada 9 desa yang terpilih untuk program Desa Cantik 2024. Fokus pembinaan ini adalah peningkatan literasi data statistik dan pengelolaan data yang lebih terstruktur.

“Kami akan melakukan pembinaan terkait literasi statistik dan tata Kelola data di desa-desa. Dulu, data dikumpulkan secara manual dari desa ke kecamatan, tapi sekarang kami akan memanfaatkan sistem berbasis web yang dikelola oleh Diskominfo. Ini akan membuat pengelolaan data lebih efektif dan efisien,” jelas Bimbo.

Harapan dari program Desa Cantik dapat berkembang dan mencakup lebih banyak desa pada 2025.

“Saat ini baru 9 desa yang terlibat, namun kami berharap di tahun mendatang akan ada lebih banyak desa yang bergabung, tergantung dari pemerintah kabupaten,” tandasnya.

Penulis : Fais
Editor : Danu

Exit mobile version