Site icon Kolom Desa

BAWASLU Belu Petakan Wilayah Yang Berpotensi Terjadinya Politik Uang

ilustrasi uang, sumber foto: Istok

ilustrasi uang, sumber foto: Istok

NTT – Mendekati Pemilu 2024, politik uang masih menjadi kekhawatiran utama di Kabupaten Belu. Oleh sebab itu, Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Kabupaten Belu telah melakukan pemetaan dan mengidentifikasi beberapa wilayah perbatasan yang rawan konflik akibat maraknya politik uang.

 

“Desa-desa yang terindetifikasi antara lain Silawan, Toheleten, Fohoeka Loo’nuna, Nannoe, Loo’keu, dan Nananoe,” kata Ketua Bawaslu Belu, Agustinus Bau, Senin, (27/11/2023).

 

Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan, pihaknya mengkategorikan sejumlah desa di wilayah perbatasan dengan Timor Leste sebagai wilayah yang berisiko tinggi konflik pada proses Pemilu. Pemetaan desa-desa rawan konflik ini, kata dia, terindikasi meningkatnya politik uang pada gelaran Pemilu mendatang.

 

“Seringkali hal ini melibatkan kandidat atau partai politik tertentu, sehingga menimbulkan situasi di mana masyarakat menjadi sangat mendukung kandidat atau partai tertentu, sehingga berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat,” ungkapnya.

 

Untuk mencegah situasi seperti ini menjelang Pemilu 2024, pihaknya akan mengambil langkah proaktif. Hal ini mencakup koordinasi lintas sektor, memberikan Pendidikan politik kepada masyarakat dan mendesak partai politik untuk secara terbuka menyatakan sikap menentang politik uang.

 

“Tujuannya agar pemilu 2024 dapat berjalan damai, lancer, dan tanpa konflik,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, selain itu pihaknya juga semakin mengintensifkan upaya pengawasan dan pencegahan di desa yang berbatasan dengan Timor Leste. Hal itu untuk mencegah warga asing berpartisipasi dalam proses Pemilu 2024.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Exit mobile version