Site icon Kolom Desa

Belasan Kades di Mamuju Tengah Jalani Pemeriksaan

Ilustrasi penyelewengan Dana Desa. Sumber: RRI.co.id

Ilustrasi penyelewengan Dana Desa. Sumber: RRI.co.id

Kolomdesa.com, Mamuju Tengah – Sejumlah 15 kepala desa di Kabupatan Mamuju Tengah datang ke kantor Polda setempat guna menjalani proses pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut terjadi lantaran sebelumnya ada laporan dari warga setempat soal dugaan tindakan korupsi anggaran dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD).

“Pemeriksaan para Kades ini berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (PHP) yang disampaikan oleh masyarakat,” beber ujar Inspektur Inspektorat Mamuju Tengah, Zakaria, Selasa (25/2/2025).

Menurut Zakarian, Kades yang diperiksa itu ditengarai telah melakukan tindakan korupsi anggaran dana desa (ADD) dan Dana Desa (DD). Terkait temuan itu, ia mengatakan seluruh kades diharapkan memberikan penjelasan mengenai aduan itu.

“Kepala Desa yang dipanggil di Polda Mamuju Tengah saat ini masih dalam tahap meminta penjelasan atas laporan warga,” kata Zakaria.

Zakaria menyebut, desa-desa yang dipanggil itu berasal dari berbagai kecamatan di Mamuju Tengah. Namun, ia tidak menutup kemungkinan semua desa akan dilakukan pemeriksaan.

“Ada desa Desa Kombiling, Kire, Pontanakayyang, Benggaulu, Senjango, Lara, Batu Parigi, Desa Karossa, Desa Lamba – Lamba, Sulobaja, Lemba Hopo, dan ada empat desa lainnya,” sebut Zakaria.

Zakaria menjelaskan, modus operansi kqdes dikatakan korupsi ada berbagai macam. Salah satu yang membuat kades disebut menyalahgunakan anggaran DD dengan tidak mencantumkan standar satuan harga.

“Salah satunya desa, tidak memiliki perdes standar satuan harga,” jelas Zakaria.

Sementara itu, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Mamuju Tengah, Dzulkipli mengatakan jika dirinya belum mendapat informasi resmi terkait pemanggilan kades. Ia mengatakan, sejauh ini belum ada surat resmi yang masuk ke Dinas PMD tekait hal itu.

“Belum ada pemberitahuan surat yang masuk ke kita,” ucap Dzulkipli.

Dzulkipli mengatakan setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar ada pemanggilan kades. Ia mengatakan, jika kades yang dianggap belum diketahui secara lengkap.

“Saya mendengar kabar ini karena berbarengan dengan pemanggilan Apresiasi, jadi ada dua kabar,” pungkasnya.

Penulis: Fuji
Editor: Aziz

Exit mobile version