Site icon Kolom Desa

Dampak Tanah Gerak, Ratusan Warga Desa di Trenggalek Diusingkan

Saat warga mengungsi di salah satu posko. Sumber Foto: AntaraJatim

Saat warga mengungsi di salah satu posko. Sumber Foto: AntaraJatim

Kolomdesa.com, Trenggalek – Sebanyak 119 warga di RT-18/RW-03 Dusun Depok Desa Ngrandu Kecamatan Suruh Trenggalek Jawa Timur diungsikan ke tempat aman, akibat dampak bencana tanah gerak, hingga kondisi longsoran terus memburuk dan meluas.

Setelah mendapatkan laporan dari BPBD Trenggalek, sebanyak 38 rumah mengalami kerusakan parah, menyebabkan 119 warga dari 43 kepala keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kata Kepala BPBD Trenggalek Triadi Atmono bahwa jumlah pengungsi meningkat setelah hujan lebat kembali mengguyur wilayah tersebut pada Selasa (17/12/2024) malam.

“Awalnya hanya 23 jiwa dari sembilan kepala keluarga yang mengungsi, tetapi sekarang seluruh warga di RT tersebut, yaitu 119 jiwa, terpaksa meninggalkan rumah mereka,” katanya.

Beberapa warga telah mengungsi di tiga posko yang didirikan petugas gabungan. Sementara yang lain masih memilih tinggal bersama keluarga di wilayah terdekat, seperti di Puru, Pringapus, Sumberbening, dan sekitar Desa Ngrandu.

Bencana tanah gerak ini tidak hanya menyebabkan rumah rusak, akan tetapi kerusakan akses jalan, robohnya tiang listrik, dan retaknya sebuah masjid di wilayah terdampak.

Kapolsek Suruh, Iptu Sanusi menyebutkan, dipindahkannya warga ke lokasi yang lebih aman karna kondisi sangat membahayakan.

“Rata-rata rumah warga mengalami keretakan dinding hingga lantai amblas. Situasi ini tidak memungkinkan untuk dihuni,” kata Sanusi.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri, BAZNAS, serta Tiga Pilar Desa Ngrandu membantu evakuasi warga yang terdampak bencana tanah bergerak hingga mencapai luas perkirakan mencapai tujuh hektare.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan, pihaknya sedang merumuskan langkah jangka panjang untuk warga terdampak. Salah satu opsi yang dikaji adalah relokasi ke lahan baru yang lebih aman.

“Saya sudah minta pemerintah desa mencari lahan untuk permukiman kembali warga terdampak. Jika warga memiliki tanah di tempat lain, kami akan bantu pembangunannya. Jika tidak, kami akan siapkan lahan baru,” ujarnya.

Pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat, akan dilibatkan dalam skema pendanaan, serta dukungan swasta melalui donasi yang dikelola BAZNAS.

“Saat ini, kebutuhan dasar seperti kasur, selimut, sembako, dan makanan siap saji sudah disalurkan. Bantuan dari provinsi juga akan segera menyusul,” tambahnya.

Bupati Trenggalek, Mas Ipin, sapaan akrabnya, mengimbau masyarakat di wilayah pegunungan untuk menjaga vegetasi hutan dengan menanam pohon-pohon besar yang dapat memperkuat cengkeraman tanah.

Tidak hanya itu, ia juga berencana melakukan reboisasi di lahan gundul untuk mencegah bencana serupa.

“Tanaman kayu produktif yang akarnya kuat bisa menjadi solusi. Kami akan siapkan bibit untuk penghijauan di area rawan,” tegasnya.

Petugas juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, mengingat intensitas hujan di wilayah Trenggalek masih tinggi.

Penulis : Fais
Editor : Danu

Exit mobile version