Kolomdesa.com, Jakarta – Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), kolaborasi antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan IFAD (International Fund for Agricultural Development), mencatat kemajuan signifikan dalam mendorong pembangunan ekonomi desa di Indonesia Timur. Berdasarkan Outcome Survey yang dilakukan oleh Lembaga Independen Universitas Brawijaya, tingkat adopsi teknologi dan praktik baru oleh rumah tangga sasaran mencapai angka impresif, yakni 80% hingga 99%.
“Adopsi teknologi di sektor pertanian menjadi yang paling dominan dan berkelanjutan. Mayoritas rumah tangga telah menerapkan teknologi seperti pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, dan metode panen modern,” ujar M. Fachri, Project Manager Program TEKAD sekaligus Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Senin (16/12/2024).
Selain transformasi teknologi, partisipasi masyarakat dalam program TEKAD juga tercatat sangat tinggi. Sebanyak 81,13% responden menyatakan telah menerima informasi terkait program ini, sementara 73,75% masyarakat aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
“Angka partisipasi yang mencapai 73,75% menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya mengenal TEKAD, tetapi juga memiliki komitmen kuat untuk terlibat langsung dalam pembangunan ekonomi desa,” tambah Fachri.
Melihat hasil positif ini, Program TEKAD bertekad melanjutkan fokus pada keberlanjutan ekonomi desa di Indonesia Timur. Fachri menegaskan bahwa pendekatan jangka panjang yang inklusif dan berbasis partisipasi masyarakat akan menjadi prioritas utama. Hasil capaian di tahun 2024 ini juga akan dijadikan fondasi untuk penyempurnaan program di tahun 2025 mendatang.
Tentang Program TEKAD
Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) merupakan inisiatif kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan IFAD yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian dan usaha produktif yang berkelanjutan.
Hingga saat ini, Program TEKAD telah menjangkau 25 Kabupaten di 9 Provinsi di wilayah Indonesia Timur, meliputi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Dengan keberhasilan penerapan teknologi dan partisipasi aktif masyarakat, Program TEKAD terus membuktikan dirinya sebagai tonggak penting dalam mewujudkan desa-desa yang mandiri, inklusif, dan berdaya saing di kawasan Indonesia Timur.