BUM Desa Karya Mandiri Kembangkan Platform Digital hingga Ekspor Kerajinan Kendang Djembe

BUM Desa Karya Mandiri juga dikenal dengan berbagai inovasi, salah satunya adalah penerapan digitalisasi untuk mendukung kegiatan usaha. Dengan memanfaatkan teknologi, BUM Desa Karya Mandiri berhasil mengembangkan platform digital yang mempermudah proses pemasaran dan penjualan produk unggulan desa.
Mendes PDT, Yandri Susanto secara simbolis melepas ekspor Kendang Djembe. Sumber: Kemendes PDT.
Mendes PDT, Yandri Susanto secara simbolis melepas ekspor Kendang Djembe. Sumber: Kemendes PDT.

Kolomdesa.com, Blitar – Desa Ngoran yang terletak di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar telah mencatatkan langkah maju dalam pembangunan ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Karya Mandiri. BUM Desa tersebut kini berperan penting sebagai motor penggerak ekonomi lokal dalam meningkatkan kesejahteraan warga serta membuka lapangan kerja baru di desa.

Selain itu, BUM Desa Karya Mandiri juga dikenal dengan berbagai inovasi, salah satunya adalah penerapan digitalisasi untuk mendukung kegiatan usaha. Dengan memanfaatkan teknologi, BUM Desa Karya Mandiri berhasil mengembangkan platform digital yang mempermudah proses pemasaran dan penjualan produk unggulan desa.

Inovasi digital ini memungkinkan produk desa menjangkau pasar yang lebih luas, baik melalui e-commerce maupun media sosial. Langkah ini tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga memperkuat branding Desa Ngoran sebagai desa yang adaptif dan modern, sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi digital untuk kemajuan desa secara keseluruhan.

Memperoleh Penghargaan Desa BRIlian 2023

Pemerintah Desa Ngoran juga melakukan inovasi penting dalam pelayanan publik dengan mendigitalisasi proses administratif. Salah satu inovasi utamanya adalah penerapan tanda tangan digital kepala desa berupa barcode, yang mempermudah dan mempercepat berbagai proses perizinan dan pelayanan publik

Selain itu, Pemdes Ngoran juga mengembangkan aplikasi Simpeldes, yang dirancang untuk mempermudah warga dalam mengakses berbagai layanan desa secara online. Berkat inovasi ini, Desa Ngoran berhasil meraih program BRIlian Village dari Bank BRI, sebuah program yang mendukung desa-desa yang menerapkan solusi digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelayanan.

Kepala Desa Ngoran, Imam Syaiful mengatakan Inovasi Simpel Desa, kisah Imam, terinspirasi dari pengalamannya saat tinggal di Korea Selatan (Korsel). Desa-desa di Negeri Ginseng menyediakan pelayanan masyarakat secara digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Saya pernah bekerja sebagai migran di Korsel. Desa tempat saya tinggal di Korsel sejak 2008 sudah mengadopsi pelayanan administrasi digital. Saya merasakan sendiri kemudahan serta kenyamanan layanan tersebut. Sejak saat itu, saya bercita-cita desa tempat asal saya bisa menerapkan pelayanan berbasis digital,” ungkapnya.

Berangkat dari pengalaman tersebut, ia bercita-cita membawa konsep desa digital yang lebih maju ke Indonesia. Semangatnya semakin besar karena visi ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang tengah gencar mendorong pengembangan desa digital. ia berharap Desa Ngoran bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi digital

Mampu Ekspor Kerajinan Kendang Djembe

BUM Desa Karya Mandiri juga mencatat prestasi membanggakan dengan berhasil mengekspor kendang djembe hasil produksi warga desa. Produk kerajinan ini, yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi, telah berhasil menarik minat pasar internasional.

“Kegiatan hari ini lepas ekspor perdana kendang djembe produksi dari teman-teman perajin di bawah koordinasi BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran ke China yang dihadiri langsung Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto,” kata Direktur BUM Desa Karya Mandiri, Dwi Pujiasih.

Ekspor kendang jimbe tidak hanya meningkatkan pendapatan desa tetapi juga memperkenalkan budaya lokal Desa Ngoran ke kancah global. Langkah ini menjadi bukti bahwa dengan pengelolaan dan inovasi yang tepat, potensi lokal dapat bersaing di pasar internasional serta memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.

Dwi juga mengatakan bahwa hasil ekspor Desa Ngoran mendapat program Desa Sejahtera Astra dari PT Astra Internasional sejak 2021 hingga 2024. Treatment kegiatan dalam program Desa Sejahtera Astra, yaitu, mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari penyiapan produk sampai mencari market.

“Sejak ikut program Desa Sejahtera Astra mulai 2021, kami mengembangkan beberapa potensi di desa, mulai ikan koi, ikan koki, tanaman hias, dan sekarang kendang jimbe. Hari ini kami bisa ekspor kendang jimbe ke China dengan jumlah 3.500 biji,” ujar Dwi yang juga sebagai fasilitator Desa Sejahtera Astra di Desa Ngoran.

Pada kesempatan ini, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto mengungkapkan kebanggaannya atas ekspor perdana kendang djembe dari Desa Ngoran ke Tiongkok. Ekspor ini merupakan tonggak penting bagi desa karena kendang jimbe, produk unggulan lokal, berhasil menembus pasar internasional.

“Artinya kalau kita bisa berkolaborasi, potensi desa ini luar biasa. Ini hilirisasi produk desa, kulit yang tadinya tidak bernilai ekonomi tinggi kalau dikelola dengan baik maka dia mendunia. Tentu berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk swasta. Dengan begitu kita bisa memajukan desa sekaligus memajukan Indonesia,” ujar Yandri Susanto.

Selanjutnya ia menambahkan, bahwa ke depannya diharapkan mampu mengekspor kendang Jimbe ini secara berkelanjutan dan kualitasnya semakin meningkat. Hal ini dikarenakan nilai ekspor dari kendang djembe Desa Ngoran cukup fantastis, yakni Rp 17 miliar selama setahun.

Penulis: Alfan

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya