Kolomdesa.com, Lombok Tengah – Di tengah pesona alam Lombok yang eksotis, tersembunyi sebuah desa dengan sejarah panjang dan kekayaan budaya yang memukau. Desa Wisata Kopang Rembiga, adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pelancong yang ingin merasakan pengalaman unik budaya Sasak.
Desa Kopang Rembiga terletak di jantung Pulau Lombok, termasuk dalam zona Aik Meneng di kawasan utara Kabupaten Lombok Tengah. Desa Kopang Rembiga adalah satu dari beberapa desa tua yang ada di Lombok Tengah.
Era kedistrikan tahun 1920 an yang ada hanya empat kedistrikan besar di Lombok Tengah yaitu Kedistrikan Jonggat, Praya, Batukliang, dan Kopang. Adapun desa Kopang Rembiga, terbentuk di akhir era kedistrikan sekitar tahun 1938.
Wilayah kekuasaan kepala desa saat itu seluas wilayah kekuasaan kedistrikan yang saat ini terpecah menjadi beberapa kecamatan di Lombok Tengah. Kepala desa Kopang Rembiga yang pertama adalah Lalu Kamar alias Mamiq Soetawang.
Kepala desa dalam menjalankan pemerintahannya, dibantu oleh beberapa Keliang (disebut kepala dusun saat ini), yang khusus mengurus masalah administrasi masyarakat desa. Sedangkan yang khusus mengurus keamanan desa disebut Lang-Lang.
Ada juga Pekasih yaitu pembantu kepala desa yang khusus mengurus masalah pertanian di masyarakat desa, seperti mengatur pembagian air dan mengatur pola tanam yang disesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim.
“Potensi wisata kami sangat beragam, mulai dari wisata sejarah, budaya, hingga wisata alam. Pengunjung bisa mengunjungi situs-situs bersejarah, belajar membuat kerajinan tangan khas Sasak, atau menikmati keindahan persawahan,” ungkap Ketua Kopang Rinjani Shelter selaku pengelola Desa Wisata Kopang Rembiga, Saptiawan, kepada Kolomdesa, Senin (4/11/2024).
Saat melancong ke Desa Wisata Kopang Rembiga, pengunjung bakal menemukan situs makam Astana. Makam tersebut dikebumikan para keturunan dari Raden Mas Panji Tilar Negara, seorang putra mahkota Kerajaan Selaparang termasyhur.
Makam tersebut merupakan tempat dikebumikannya keturunan dari Raden Mas Panji Tilar Negara, seorang putra mahkota Kerajaan Selaparang termasyhur. Tidak hanya itu, disana wisatawan juga kana bisa menemukan bangunan kuno bernama Bale Beleq.
Bale Beleq merupakan gaya arsitektur lokal dan gaya rumah yang dimiliki suku Sasak tempo dulu, sebelum adanya semen. Wisatawan juga akan disuguhkan kesenian khas Sasak seperti Sendratari, Tarian Rudat dan masih banyak lagi.
“Kami selalu berusaha untuk menjaga keaslian budaya Sasak dan menyambut tamu dengan ramah,” sebut Saptiawan
Kerajinan tradisional bakal kalian terumakan di sana seperti Ketak. Sedangkan untuk tradisi dan adat istiadatnya cukup kental, jika kalian beruntung kalian bakal menemukan berbagai ritual adat di sana seperti ritual Sembeq, Pepaosan, pembacaan lontar dan lain-lain.

Longtun Waterpark, Simbol Kemajuan dan Kebanggaan Masyarakat Lombok Tengah
Memiliki keindahan alam yang mempesona dan budaya yang kaya, Pulau Lombok menjadi salah satu destinasi wisata yang menakjubkan di Indonesia. Salah satu destinasi yang menarik perhatian di Lombok adalah Longtun Waterpark.
Waterpark ini memiliki berbagai wahana seru dan fasilitas modern yang menawarkan kesempatan pengunjung untuk merasakan kegembiraan bermain air di tengah panasnya Pulau Lombok. Hal tersebut menjadikan Longtun Waterpark sebagai destinasi yang wajib untuk dikunjungi jika berlibur ke Lombok.
Longtun Waterpark tidak hanya memiliki berbagai jenis kolam dan fasilitas yang lengkap, tetapi juga menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Dari kolam-kolam yang dirancang khusus untuk anak-anak, kolam arus yang mengasyikkan, hingga kolam dewasa yang menyegarkan, setiap pengunjung dapat menikmati keseruan yang sesuai dengan referensinya.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat merasakan sensasi keseruan dengan mencoba berbagai seluncuran air yang tersedia di waterpark ini. Namun, pengalaman di Longtun Waterpark tidak berhenti sampai di situ.
Bagi pengunjung yang membutuhkan ruang untuk keperluan pertemuan atau acara, tersedia meeting room yang mampu menampung hingga 1.000 orang. Setelah puas bermain air, pengunjung dapat bersantai dan menikmati hidangan lezat di food court atau restoran yang tersedia.
Wisatawan yang ingin memperpanjang liburan, tersedia pula villa yang nyaman untuk menginap. Dengan berbagai fasilitas dan pengalaman yang ditawarkan, Longtun Waterpark menjadi destinasi yang sempurna untuk liburan bersama keluarga atau teman-teman.

Situs Makam Astana, Bukti Kuatnya Nilai Sejarah di Desa Wisata Kopang Rembiga
Situs Makam Astana merupakan kompleks pemakaman kuno ini merupakan tempat peristirahatan terakhir para tokoh penting di masa lalu. Arsitektur makamnya yang unik mencerminkan kekayaan budaya Sasak.
Situs Makam Astana merupakan salah satu bukti eksistensi Kerajaan Selaparang di masa lampau. Situs ini merupakan kompleks pemakaman cucu dan keturunan dari Raden Mas Panji Tilar Negara, yaitu putra mahkota kerajaan Selaparang.
“Desa Kopang Rembiga memiliki sejarah yang sangat panjang. Desa ini sudah ada sejak zaman kerajaan dan memiliki banyak peninggalan sejarah seperti makam kuno, bale beleq, dan situs-situs lainnya. Keunikan budaya Sasak yang masih terjaga dengan baik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” tuturnya.
Selain Situs Makam Astana, di dalam kompleks pemakaman keluarga kerajaan ini terdapat sebuah situs bernama Bale Beleq yang berbentuk rumah peninggalan sejarah. Menurut cerita, situ rumah sejarah ini masih ada kaitannya dengan Situs Makam Astana.
Bale Beleq merupakan situs berbentuk bangunan tradisional yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan musyawarah masyarakat. Arsitektur Bale Beleq yang khas dengan atapnya yang tinggi dan berundak menjadi daya tarik tersendiri.
Dari segi konstruksi bangunan, Bale Beleq memiliki keunikan tersendiri yaitu tidak menggunakan semen sama sekali. Hal ini juga menjadi salah satu ciri khas dimana Suku Sasak tempo dulu sudah memiliki model arsitektur lokal dan gaya rumah yang khas.
Jam Operasional, Harga Tiket dan Rute Menuju Desa Wisata Kopang Rembiga
Desa Wisata Kopang Rembiga buka setiap hari, dengan jam operasional mulai dari pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Beberapa atraksi budaya tertentu mungkin hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu atau saat ada perayaan khusus.
Untuk masuk ke Desa Wisata Kopang Rembiga, pengunjung tidak akan dikenakan biaya tertentu. Namun, bila pengunjung menikmati wahana wisata seperti Longtun Waterpark baru akan dikenakan biaya.
Tiket masuk ke area Longtun Waterpark terbagi dalam dua kategori yaitu untuk golongan anak dan dewasa. Harga tiket anak pada weekdays dibandrol seharga Rp 20.000 dan Weekend Rp 25.000, sedangkan tiket dewasa pada weekdays dipatok Rp 30.000 dan Weekend Rp 35.000.
Desa Wisata Kopang Rembiga berjarak sekitar 1 jam dari pusat Kota Mataram, Lombok. Pengunjung dapat mengambil salah satu opsi rute dari Bandara Internasional Lombok (Zainuddin Abdul Madjid).
Melalui rute ini, waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke Desa Wisata Kopang Rembiga sekitar 40 menit dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum melalui Jalan Raya Praya – Kopang. Apabila berangkat dari Kota Mataram, pengunjung disarankan langsung menuju Jalan Mataram – Praya dan ikuti petunjuk jalan menuju Kopang Rembiga.
Pada jalur ini, sudah terdapat angkutan umum yang bisa melayani wisatawan dengan biaya terjangkau. Dengan adanya beberapa opsi rute tersebut, pengunjung bisa lebih leluasa memilih rute yang akan dilewati dan menyesuaikan dengan pengalaman perjalanan seperti apa yang diinginkan.
Jumlah Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Kopang Rembiga
Menurut Saptiawan, total jumlah pengunjung pada tahun 2021 mencapai 25.000 orang. Kunjungan wisata didominasi oleh wisatawan domestik, dengan sebagian besar datang saat liburan sekolah dan libur nasional.
Dengan adanya pandemi Covid-19 di tahun tersebut, secara langsung cukup mempengaruhi pertumbuhan dunia pariwisata di Indonesia. Pembatasan pandemi mengurangi jumlah kunjungan, terutama dari wisatawan asing.
Pada tahun 2022, total pengunjung mengalami peningkatan menjadi 30.000 orang. Wisatawan domestik tetap mendominasi, namun terdapat peningkatan kunjungan wisatawan asing seiring dengan pelonggaran aturan perjalanan internasional.
Perayaan acara budaya dan festival lokal membantu meningkatkan jumlah pengunjung. Pada tahun selanjutnya yakni tahun 2023, total pengunjung mencapai 35.000 orang.
Wisatawan asing mulai datang lebih banyak karena promosi pariwisata dan keikutsertaan Desa Wisata Kopang Rembiga dalam beberapa pameran wisata internasional. Program khusus untuk wisata edukasi sekolah dan kegiatan perusahaan juga berkontribusi pada kenaikan angka kunjungan.
“Jumlah pengunjung terus meningkat setiap tahunnya. Mayoritas pengunjung berasal dari dalam negeri, terutama dari daerah sekitar Lombok,” jelasnya.
Tahun 2021, omzet Desa Wisata Kopang Rembiga tercatat sekitar Rp 500 juta. Sebagian besar pendapatan berasal dari tiket masuk serta penjualan souvenir dan produk kerajinan lokal.
Pada tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan masih terbatas akibat pandemi, namun omzet tetap stabil berkat penjualan kerajinan khas yang dipasarkan juga secara online. Tahun 2022, omzet tahunan mengalami peningkatan hingga mencapai Rp 600 juta.
Peningkatan ini didorong oleh semakin banyaknya wisatawan yang menginap di homestay lokal dan mencoba pengalaman kuliner khas desa, yang menjadi salah satu daya tarik utama. Tahun 2023, omzet tahunan kembali naik signifikan menjadi sekitar Rp 750 juta.
Selain dari tiket masuk, pemasukan tambahan berasal dari program wisata budaya yang mengadakan kelas kerajinan dan tenun serta acara-acara budaya yang menarik minat wisatawan. Desa ini juga mendapat kunjungan dari beberapa kelompok wisata khusus yang meningkatkan penerimaan dari paket wisata yang lebih eksklusif.
Peningkatan jumlah pengunjung dan omzet setiap tahun ini menunjukkan bahwa Desa Wisata Kopang Rembiga semakin diminati. Pengelola Desa Wisata Kopang Rembiga juga berencana untuk terus meningkatkan omzet melalui promosi digital dan menyediakan atraksi wisata yang lebih variatif untuk menarik pengunjung di tahun-tahun mendatang.
“Tantangan terbesar kami adalah meningkatkan kualitas infrastruktur dan SDM. Kami juga ingin memperkenalkan Desa Kopang Rembiga ke pasar yang lebih luas. Harapan saya, Desa Kopang Rembiga bisa menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” pungkasnya.